Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Efektifkah Langkah Pemerintah Meredam Efek Korona di Industri Peternakan Ayam Ras?

  • Livestock Review
  • Apr 5, 2020
  • No comments
  • 1 view
Total
16
Shares
16
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak semua pemangku kepentingan perunggasan untuk terus menjaga keseimbangan supply and demand ayam ras di masa wabah korona Covid-19 yang saat ini tengah melanda Indonesia (dan dunia). Salah satu inisiatif yang akan dilakukan adalah mendorong integrator mengalokasikan CSR dalam bentuk karkas beku untuk didistribusikan kepada petugas medis dan masyarakat di wilayah terdampak wabah Covid-19.

Salah satu angkah penting dalam rangka menjaga keseimbangan supply and demand yakni Ditjen PKH akan terus mendorong integrator untuk mengoptimalkan pemotongan di RPHU, dengan menambah waktu operasional pemotongan menjadi 15 jam per hari dan menyimpan karkas frozen di cold storage. “Ini penting dilakukan sebagai upaya mengurangi peredaran livebird di pasar becek, sehingga stabilisasi harga livebird dapat tercapai,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan, I Ketut Diarmita, di Jakarta, Sabtu (4/4).

Ketut menjelaskan, dalam rangka menjaga keseimbangan supply and demand ayam ras ini, Ditjen PKH telah menerbitkan Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Keswan Nomor 2669 tentang Pengurangan (cutting) Hatching Egg (HE) umur 19 hari pada Maret sebanyak 17,5 juta butir kepada seluruh perusahaan pembibit. “Realisasinya mencapai 22,8 juta butir atau 130,3 persen melebihi target. Ini secara langsung mengurangi produksi DOC FS sebanyak 21,6 juta ekor setara dengan daging ayam broiler pada April sebanyak 23,8 ribu ton,” jelasnya.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono, menambahkan, bersamaan dengan keluarnya Surat Edaran tersebut, dilakukan juga pelaksanaan tunda setting yang dimanfaatkan sebagai CSR perusahaan pembibit untuk didistribusikan ke sekolah, pesantren, dan masyarakat yang terdampak bencana wabah korona Covid-19. Menurutnya, jenis telur untuk tunda setting adalah telur tetas fertil (tertunas) yang sebenarnya untuk ditetaskan namun layak untuk dikonsumsi.

“Selama bulan Maret telah terealisasi penyaluran telur tetas sebanyak 4,5 juta butir atau 45 persen dari target 10 juta butir. Setara dengan pengurangan DOC FS sebanyak 3,6 juta ekor atau setara dengan daging ayam broiler sebanyak 4 ribu ton,” imbuhnya.

Berdasarkan potensi produksi, hasil cutting HE umur 19 hari dan tunda setting pada Maret, terealisasi pengurangan DOC FS sebanyak 25,3 juta ekor atau setara dengan daging ayam broiler sebanyak 27,9 ribu ton. Implementasi kebijakan tersebut menjadikan potensi produksi daging ayam broiler pada April sebanyak 340,9 ribu ton. “Dengan perkiraan kebutuhan daging pada bulan April sebanyak 291,2 ribu ton, maka masih ada surplus sebanyak 49,7 ribu ton. Surplus ini akan sangat baik untuk dijadikan cadangan pangan terutama saat ada wabah Covid-19 ini,” jelas Sugiono.

Pada Maret 2020, juga telah dilakukan afkir PS umur lebih dari 60 minggu oleh perusahaan pembibit dan terealisasi sebanyak 1,02 juta ekor PS betina (34,24 persen) dan 88,4 ribu ekor PS jantan (35,15 persen). Dari 27 perusahaan pembibit, saat ini baru 8 perusahaan yg sudah merealisasikan afkir PS (realisasi 8-69 persen). “Kita telah layangkan surat teguran kepada seluruh perusahaan pembibit, agar segera melakukan kewajiban afkir PS umur >60 minggu sesuai SE Dirjen No. 2106/SE/PK.230/F/02/2020,” tambahnya.

Untuk Mei, menurut Sugiono, potensi produksi daging ayam broiler adalah sebanyak 332,7 ribu ton dengan kebutuhan sebanyak 305,2 ribu ton sehingga masih ada surplus sebanyak 27,5 ribu ton. “Kami pastikan untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, stok daging ayam mencukupi,” pungkasnya.

follow our ig: www.instagram.com/livestockreview

editor: nurlaila | sumber: rmol





Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Efek Korona, 12 Juta Pekerja Industri Peternakan Ayam Terancam PHK Massal

  • Livestock Review
  • Apr 5, 2020
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Ekspor Produk Peternakan Meningkat di Tengah Pandemi Korona Covid-19

  • Livestock Review
  • Apr 6, 2020
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.