Livestockreview.com, Kampus. Penentuan jenis kelamin (sexing) atau prenatal sex determination didasari oleh teori genetika yaitu jenis kelamin pada suatu mahluk hidup ditentukan pada saat fertilisasi. Hewan betina mempunyai dua seks kromosom yang sama (X dan X), Â sedangkan hewan jantan mempunyai dua seks kromosom yang berbeda (X dan Y). Sel somatik diploid dari betina (homogametic) mengandung sepasang kromosom X, tetapi sel somatik jantan mempunyai seks kromosom XY (Hidayat et al., 2009). Nurwansyah (2006) menyatakan bahwa sperma Y akan lebih kuat dan lebih tahan hidupnya dalam suasana basa. Sebaliknya, sperma X lebih kuat dan lebih tahan hidupnya pada suasana asam.
Pada umumnya, peternak tidak pernah memperhatikan keseimbangan kation anion pakan, sedangkan kondisi fisiologis dan tujuan pemeliharaan ternak menentukan jumlah dan jenis nutrien yang dibutuhkan. Hidayat et al. (2009) menyatakan kation meliputi unsur Ca, K, Na dan Mg, sedangkan anion meliputi S dan Cl. Unsur Na, K, S dan Cl merupakan ion-ion monovalen yang sangat kuat.
Selama ini, manipulasi pakan melalui perbedaan keseimbangan kation anion pada ternak ruminansia banyak dilakukan untuk memperbaiki kondisi fisiologis ternak yang akan melahirkan demi mencegah kekurangan mineral seperti milk fever. Mineral Zn ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi dalam organ-organ prostat, testis dan di dalam spermatozoa. Mineral Zn sangat penting dalam spermatogenesis dan mempengaruhi pematangan spermatozoa, memelihara germinative epithelium, pembelahan sel dan diferensiasi sel (Devenson et al., 1993 dalam Hidayat et al., 2009). (BERSAMBUNG)
Pancar Suryo Ika P, Hastine Midyo Prastyowati, Eka Siswati, Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang
Finalis pada Call For Policy Paper dalam Temu Ilmiah Mahasiswa Peternakan Indonesia oleh ISMAPETI, di Bengkulu, 7-12 Nopember2013 | editor: sitoresmi fauzi