Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Kampus

Analisis Strategi Pencapaian Swasembada Daging Sapi 2014 (Bag II): Konsep Dasar Ketahanan Pangan

  • Livestock Review
  • Nov 28, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Dalam PP No.68/2002, yang dimaksud dengan ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Ketersediaan pangan dapat dipenuhi oleh sumber produksi dalam negeri sendiri atau dari sumber lain.

Menurut Nainggolan (2009) selain aspek diatas yang tidak kalah penting dalam ketahanan pangan adalah kemudahan bagi rumah tangga/ konsumen untuk mengakses pangan itu sendiri. Menurut World Bank (1986) ketahanan pangan adalah akses oleh semua orang sepanjang waktu terhadap pangan yang cukup untuk hidup aktif dan sehat.

Sementara itu menurut FAO (1996), ketahanan pangan ada ketika semua orang, setiap saat, memiliki akses fisik dan ekonomi yang menandai terhadap makanan yang aman dan bergizi untuk memenuhi pangan mereka sesuai dengan preferensi pangan untuk hidup sehat dan aktif.

Sedangkan menurut UU Pangan No. 7/1996 yang telah direvisi menjadi UU Pangan No.18/2012 adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlahnya dan mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

Konsep ketahanan pangan tidak terlepas dari kebijakan ketahanan pangan dunia yang diusung PBB pada tahun 1971 dengan tujuan untuk membebaskan dunia terutma negara-negara berkembang dari krisis produksi dan supplai makanan pokok (Karun, 2012).

Fokus ketahanan pangan pada masa itu menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan pokok dan membebaskan daerah dari krisis pangan. Sampai sekarang konsep ketahanan pangan menjadi konsep utama lembaga dunia dan juga negara dalam upaya mengatasi persoalan pangan, termasuk kedalamnya masalah ancaman krisis pangan.

Untuk mengukur ketahanan pangan dari sisi kemandirian dapat dilihat dari ketergantungan ketersediaan pangan nasional minimal 90 persen dipenuhi dari produksi dalam negeri (Suryana, 2004). Pentingnya ketahanan pangan karena pangan merupakan kebutuhan hakiki manusia yang harus dipenuhi, negara sangat menjamin kelangsungan hidup seluruh warganya salah satu yang harus dipenuhi adalah kebutuhan pangan. Pangan sangat berperan untuk peningkatan sumber daya manusia. (BERSAMBUNG)

Jusriadi, Mahasiswa Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin Makassar 

Finalis pada Call For Policy Paper dalam Temu Ilmiah Mahasiswa Peternakan Indonesia oleh ISMAPETI, di Bengkulu, 7-12 Nopember2013 | editor: sitoresmi fauzi

follow our official twitter: @livestockreview  |  follow our official instagram: livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Teknologi Ransum Gender Manipulation-Basa (RGM-B) Tingkatkan Populasi Kelinci Jantan (Bag III) : Sexing, Kation dan Anion Pakan

  • Livestock Review
  • Nov 27, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Teknologi Ransum Gender Manipulation-Basa (RGM-B) Tingkatkan Populasi Kelinci Jantan (Bag IV – Tamat) : Menilik Kelebihan RGM-B

  • Livestock Review
  • Nov 29, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.