Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Kebutuhan Daging Dalam Negeri 82,5% Sudah Dapat Dipenuhi Peternak Domestik

  • Livestock Review
  • Nov 26, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Krisis pangan global akan menjadi masalah serius di masa depan. Bumi tidak berubah, sedangkan populasi manusia terus bertambah. Kekhawatiran akan munculnya krisis pangan global sangat beralasan. Beberapa faktor yang menyebabkan krisis pangan global. Pertama, perubahan iklim menyebabkan peluang terjadinya gagal panen yang masif di berbagai belahan dunia. Kedua, menyusutnya lahan pertanian di berbagai negara.

Ketiga, fenomena proteksionisme yang makin meningkat akan menyebabkan negara produsen pangan tidak menjual produk pangan ke negara lain dengan alasan untuk memperkuat cadangan pangan. Keempat, adanya kebijakan inovasi bahan bakar tak terbarukan sehingga memacu pertumbuhan industri biot’uel. Salah satu komoditi bahan pangan yang mengalami peningkatan yang signifikan adalah daging sapi.

Peningkatan permintaan terhadap daging sapi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : naiknya pendapatan perkapita perpenduduk, tingginya kesadaran untuk mengkonsumsi pangan yang bergizi tinggi, dan tingginya permintaan terhadap daging olahan sehingga permintaan industri pengolahan daging semakin tinggi.

Untuk mengantisipasi krisis pangan, masing-masing negara harus memiliki ketahanan pangan yang kuat. Untuk itu, diperlukan kebijakan dan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Peningkatan permintaan daging sapi dalam negeri merupakan peluang dan sekaligus tantangan bagi usaha peternakan dalam negeri. Selama ini kebutuhan
daging dalam negeri dipasok dari daging sapi lokal, daging sapi impor, dan impor sapi bakalan. Kebutuhan daging mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Kebutuhan daging sapi saat ini adalah 484.000 ton dengan pasokan dari dalam negeri sebesar 399.320 ton atau 82,5 % dari kebutuhan dan sisanya 84.740 ton atau 17,5 % dipenuhi dari impor.

Proporsi pemenuhan kebutuhan konsumsi daging dari daging lokal mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir; Tahun 2010 (195.800 ton), Tahun 2011 (292.4OO ton), Tahun 2OLZ (474.9OO ton). Di sisi lain, prosentase impor berhasil ditekan cukup besar. lmpor sapi bakalan Tahun 2O1O (101.200 ton), Tahun 2011 (76.800 ton), Tahun 2012 (57.000 ton). Sedangkan impor daging Tahun 2010 (120.000 ton), Tahun 2011 (80.000 ton), Tahun 2012 (38.000 ton).

penulis: rahmahwati | editor: sitoresmi fauzi

follow our official twitter: @livestockreview  |  follow our official instagram: livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Analisis Strategi Pencapaian Swasembada Daging Sapi 2014 (Bag I)

  • Livestock Review
  • Nov 25, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Teknologi Ransum Gender Manipulation-Basa (RGM-B) Tingkatkan Populasi Kelinci Jantan (Bag III) : Sexing, Kation dan Anion Pakan

  • Livestock Review
  • Nov 27, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.