Livestockreview.com, Bisnis. Indonesia mempunyai beberapa segmen pasar yang menyerap sapi dan daging sapi baik lokal maupun impor. Dari sisi permintaan, daging sapi di Indonesia ternyata memiliki pembagian yang kompleks. Terdapat beberapa kelompok dengan permintaan yang tidak bisa disubsitusi. Berikut adalah di antaranya.
Pasar pertama yakni permintaan masyarakat dari pasar tradisional untuk konsumsi sehari-hari. Pasar jenis ini hanya membutuhkan daging bagian tertentu, misalnya tetelan untuk dimasak. Sapi yang dipasok biasanya sudah dalam bentuk karkas tanpa kulit. Selain harga, permintaan dan pasokannya juga berbeda-beda.
Pasar ke dua pasar modern yang biasanya menginginkan fillet has potong dan wagyu dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pasar tradisional. Adapun, permintaannya tumbuh 20%-26% setiap tahun.
Pasar ke tiga hotel, restoran, dan katering (horeka) yang biasanya meminta lidah sapi. Bayu menjelaskan pasokan akan sulit dipenuhi apabila permintaan terus naik. Keempat, industri olahan besar yang meminta daging dalam bentuk balok.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, pasar daging sapi di Indonesia memang memiliki kerakteristik bermacam-macam dan kompleks. Hal inilah yang menimbulkan harga daging menjadi bervariasi di pasaran. Selama ini yang dihitung hanya jumlah sapi hidup. “Kalau permintaan salah satu organ lebih besar, bisa menyebabkan harga naik,” kata Pak Wamen.
sumber: bisnis | editor: diana mandagi