Livestockreview.com, Kampus. Pakan merupakan salah satu komponen penting dalam industri peternakan dan digolongkan dalam subsistem agribisnis hulu. Fungsi pakan bagi ternak tidak hanya sebagai sumber energi untuk hidup, tetapi pakan tersebut juga berperan sebagai bahan yang akan diubah bentuknya menjadi daging, susu atau telur, sehingga ketersediaan pakan berkualitas menjadi syarat utama untuk dapat menghasilkan daging, telur dan susu yang berkualitas.
Penyediaan pakan ternak di Indonesia sudah mulai dilakukan dalam skala industri, khususnya untuk pakan non hijauan,bahkan pada perunggasan industri pakan sudah terintegrasi dalam sistem agribisnis.
Kendala dan permasalahan dalam pakan secara mikro pada tingkat peternak dan secara makro pada tingkat nasional, adalah pada kondisi kualitas, ketersediaan dan ketergantungan pada impor. Terutama penyediaan bahan baku pakan sumber protein merupakan komoditas impor. Ketergantungan terhadap impor sangat rentan terhadap fluktuasi harga dan kebijakan dunia terkait dengan isu food, feed dan fuel, karena pada perkembangannya bahan baku pakan mengalami persaingan pada ketiga isu tersebut.
Pada kondisi yang lebih luas lagi, permasalahan pakan juga terkait dengan keamanan pakan, hal ini menjadi penting karena pakan merupakan asupan yang akan menghasilkan pangan hewani, sehingga secara tidak langsung keamanan pakan memiliki relevansi signifikan terhadap keamanan pangan. Potensi pakan lokal sebenarnya cukup banyak dan dapat memenuhi kebutuhan pakan nasional jika dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kendala yang terjadi saat ini adalah tidak adanya informasi dan data base yang integratif dan lintas sektoral serta belum adanya orientasi industri pengelolaan bahan baku pakan lokal untuk memenuhi kebutuhan dan penjaminan ketersediaannya secara kontinyu.
Indonesian Association of Nutrition and Feed Science (AINI) menyambut baik dan mendukung sepenuhnya keberadaan Direktorat Pakan pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, dan diharapkan dapat berperan dan berfungsi secara optimal sebagai pemangku kebijakan pakan nasional.
Kendala dan tantangan di bidang pakan nasional ini dibahas secara mendalam oleh AINI dalam Worskhop Sistem Pakan Nasional di kampus Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor pada 7 Juli 2011 lalu -untuk dapat memberikan masukan yang komprehensif tentang Sistem Pakan Nasional yang mampu mengintegrasikan seluruh stakeholder dan sumberdaya pakan dimana Direktorat Pakan sebagai pusat integrasinya.
Tujuan Workshop Sistem Pakan Nasional bertujuan untuk :
- Menggagas dan membentuk pola dan mekanisme integratif dalam pengembangan pakan nasional yang mendukung segala bentuk kebijakan pembangunan peternakan.
- Membangun jaringan dan sistem informasi antar stakeholder pakan sebagai fungsi dan sistem sinergis dalam realisasi dan operasionalisasi kebijakan dan program pakan nasional.
- Sosialisasi dan revitalisasi peran dan fungsi Direktorat Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI sebagai pemangku kebijakan pakan nasional.
Workshop Sistem Pakan Nasional dimaksudkan untuk memberikan keluaran berupa rumusan gagasan dan strategi operasionalisasinya sebagai sebuah system berbasis data base dan terintegrasi lintas sektoral sebagai pusat informasi dan keterkaitan stakeholder pakan nasional.
Adapun topik dan narasumber workshop AINI yakni:
– Kebijakan Pakan dan Program Pengembangan Pakan Nasional oleh Mursid Ma’sum (Direktur Pakan)
– Isu-Isu Strategis dan Analisis Terkini Pakan Nasional oleh Prof. Dr. Ir. Ali Agus (UGM)
– Kosepsi Sistem Pakan Nasional oleh Dr. Ir. Luki Abdullah., M.Sc.Agr (IPB)
Sedangkan para pembahas yakni:
– Dr. Jafar Hafsah (Komisi IV DPR RI), Ir. Wismana Adi Suryabrata, MA (Deputi III Bidang Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan Kementerian Koordinator Ekonomi RI), Budi S. Rochadi., MA (Deputi Gubernur Bank Indonesia), Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial,Kementerian Kehutanan RI, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suratmono (BPOM RI, Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya), dan Sudirman (GPMT, Gabungan Pengusaha Makanan Ternak).
Rumusan lengkap hasil workshop AINI pada 7 Juli tersebut dapat diunduh secara gratis di tautan berikut ini: Rumusan Hasil Workshop Sistem Pakan Nasional, di Jatinangor, 7 Juli 2011
sumber: AINI Pusat | editor: soegiyono