Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • news

Wujudkan Swasembada Daging Nasional, Bukan (hanya) Daging Sapi Saja

  • Livestock Review
  • Oct 9, 2010
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Berita. Sebagai komitmen Negara Indonesia dalam rangka memenuhi kecukupan pasokan daging sapi nasional, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan telah menerbitkan buku Blue Print Program Swasembada Daging Sapi 2014. Sejatinya, program ini bukanlah hal yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya, Dirjennak telah melansir program yang sama, yang menyatakan bahwa Indonesia akan berswasembada daging sapi pada tahun 2010. Kenyataannya, program tersebut gagal terealiasasi sehingga mundur lagi ke tahun 2014.  Kegagalan sebelumnya sesungguhnya terletak pada tidak terincinya program dan juga kurangnya seriusnya pengalokasian anggaran untuk mendukung tujuan tersebut.

Secara harfiah, swasembada daging sapi berarti hanya untuk pengadaan dan perbanyakan daging sapi. “Padahal kita sama-sama mengetahui bahwa di pasar tradisional, daging yang dijual bukan saja bersumber hanya dari ternak sapi, akan tetapi banyak sekali “daging sapi” yang dioplos dengan daging ternak lain seperti misalnya daging kerbau, kuda, kambing, bahkan di pasar-pasar tertentu di luar wilayah NTB ada yang mencampurnya dengan daging celeng,” kata Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Mataram Prof Suhubdy.  Pengalaman ini, jelasnya, membuktikan bahwa daging sapi tak akan pernah cukup pasokannya bila dibandingkan dengan permintaan yang kian semakin meningkat seiring dengan semakin membaiknya ekonomi dan daya beli masyarakat Indonesia.

Ketersediaan anggaran merupakan penentu utama keberhasilan program swasembaada daging sapi pada tahun 2014. Dalam periode 2010-2014 dibutuhkan dana sebesar Rp17,4 triliun atau rata-rata Rp3,5 triliun per tahun. Sedangkan Kementerian Pertanian hanya menyediakan dana sebesar Rp 575,29 milyar. Dana Rp17,4 triliun tersebut untuk meningkatkan populasi sapi, dari saat ini 12,6 juta ekor menjadi 14,23 juta ekor pada tahun 2014. Sedangkan produksi daging sapi diharapkan mencapai 420.000 ton pada tahun 2014. Padahal pada tahun 2009 produksi daging sapi hanya 250.810 ton. Data-data tersebut, tambah Suhubdy, memberikan gambaran bahwa target tersebut masih jauh dari kenyataannya karena kurang seriusnya pengalokasian anggaran pemerintah untuk mendukung program ini.

Harus didukung pemerintah daerah
Walaupun disenyalir bahwa pemda tidak mendukung program pemerintah pusat, tidak demikian halnya dengan Pemda Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah NTB telah menjadikan ternak sapi sebagai ikon program pembangunanya. Maka, lahirlah NTB-Bumi Sejuta Sapi (NTB-BSS) sebagai lokomotif program pembangunan lima tahun Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Suhubdy menguraikan, agar kerjasama ini dapat bersinergi, nota kesefahaman bersama (MoU, momoranding of understanding) pun ditandatangani antara Pemda NTB dan Dirjennak Kemtan pada tanggal 17 Desember 2008. Sekitar dua tahun program ini sudah berlangsung, menurut pengamatan Guru Besar Universitas Mataram ini,  hingga kini relatif belum juga terlihat secara nyata hasilnya di lapangan. Bahkan dengan adanya program NTB-BSS, diduga akan menjadi bahaya laten bagi tumbuh-kembangnya ternak ruminansia dan herbivora lainnya di NTB.

Misalnya, peternak yang secara turun-temurun memelihara ternak kerbau dan/atau kuda cenderung untuk tidak mau lagi memiliki atau memperhatikan kehidupan ternaknya. Sekilas argumen yang dikemukakan oleh anggota masyarakat (petani/peternak) adalah karena pemerintah hanya memperhatikan keberadaan dan perkembangan ternak sapi saja. Bahkan anggaran dan fasilitas hanya akan diberikan kepada orang-orang yang punya sapi dan/atau yang berkeinginan memelihara ternak sapi. Kondisi seperti ini, dalam jangka panjang dapat menjadi ancaman serius bagi diversitas sumberdaya ternak terutama ternak lokal.

Modifikasi program swasembada Daging Sapi

Dengan tetap berpegang teguh pada terminologi “swasembada daging sapi” maka hal-hal yang berikut ini lambat-laun akan mencuat kepermukaan: petani peternak ada kecenderungan untuk mengabaikan pemilikan dan pemeliharaan terhadap ternak-ternak selain sapi. Dengan kata lain, akan mengurangi kesempatan dan potensi perkembangbiakan ruminansia/herbivora pedaging lainnya.

Bila terjadi monokulture ternak, maka bahaya kepunahan ternak sapi akan cepat terjadi akibat wabah penyakit dan/atau kurangnya diversitas sumberdaya hayati. Dengan berkurangnya populasi ternak ruminansia/herbivora selain sapi, maka akan berdampak pada terbatasnya pengembangan pendidikan peternakan, sumberdaya manusia (SDM), riset, dan juga aktivitas bisnis.

Menyimak beberapa argumen sebelumnya dan juga sebelum terlalu jauh kita tersesat, Prof Suhubdy mengusulkan bahwa sudah saatnya untuk mengkoreksi terminologi program “swasembada daging sapi”, diganti dengan program  “swasembada daging nasional” alias tanpa kata “sapi”. ind

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • news

Download Makalah-makalah Seminar ISPI: Membangun Sapi Potong yang Berdaya Saing Tinggi

  • Livestock Review
  • Oct 5, 2010
Baca selengkapnya...
Next Article
  • news

Hamzah Sunuba Pimpin ISPI Cabang Sulawesi Barat Periode 2010-2014

  • Livestock Review
  • Oct 14, 2010
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM

  • Oct 30, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak

  • Sep 28, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura

  • Sep 17, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu

  • Jul 6, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

AINI Diharapkan Peran Aktifnya dalam Pembangunan Pakan Nasional

  • Jun 12, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.