Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Kampus

Seminar Nasional II Fakultas Peternakan Universitas Jambi: Sistem Produksi Peternakan dan Perikanan yang Berkelanjutan

  • Livestock Review
  • Nov 8, 2020
  • No comments
  • 8 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Dikenal ada dua sistem perkandangan yang digunakan oleh peternak ayam broiler di Indonesia yaitu sistem kandang terbuka (OH, opened house) dan kandang tertutup (CH, closed house). Sistem kandang terbuka merupakan sistem perkandangan di mana dinding kandang dibiarkan terbuka sehingga pertukaran udara berlangsung secara alami sehingga kondisi lingkungan di dalam kandang sangat dipengaruhi oleh kondisi dari luar kandang.

Adapun sistem perkandangan tertutup adalah sistem perkandangan dimana dinding kandang dibuat tertutup, udara yang keluar dan masuk diatur melalui outlet dan inlet sehingga kondisi lingkungan di dalam kandang dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan ayam.

Hal itu dijelaskan oleh Yosef Arisanto, Vice President Head of Operation Poultry Integration Sumatera & West Java, PT Charoen Pokphand Indonesia dalam Seminar Nasional II yang dilaksanakan pada 7 Nopember lalu melalui sebuah aplikasi daring. Acara yang diselenggarakan oleh Fakultas Peternakan Universitas Jambi tersebut mengusung tema tentang sistem produksi peternakan dan perikanan yang berkelanjutan.

Narasumber lain yang hadir dalam acara tersebut yakni Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc (Dirjen PKH Kementerian Pertanian), Dr.agr. Ir. Asep Anang., M.Phil (Dosen Fakultas Peternakan UNPAD), Dira, S.Pt (Product Assistant Manager Veterinary Pharmaceutical Product Medion. PT. Medion), dan Prof. Dr. Ir. Hj. Nurhayati., M.Sc. agr (Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jambi).

Yosef memaparkan, dalam budidaya ayam broiler, brooding adalah titik kritis penting untuk mencapai performa pemeliharaan ayam yang baik. Hal itu disebabkan manajemen brooding berpengaruh pada keseragaman ayam dan dan tingkat deplesi.

Oleh karena itu, flock dengan awal yang jelek biasanya performannya juga jelek. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan dan merencanakan segala sesuatu nya dengan baik, atau,” menderita selama 1 periode pemeliharaan,” tandas Yosef.

Lebih jauh ia menjelaskan, anak ayam sampai dengan 5 hari sangat poikiloterm (suhu tubuh ikut lingkungan), dan setelah 5 hari baru mulai homeothermic atau mampu mengatur suhu tubuh sendiri. Setelah 14 hari baru ayam benar-benar berdarah panas.

Dengan demikian, jika anak ayam mengalami kedinginan, maka metabolisme meningkat, kebutuhan oksigen meningkat, dan hal itu dapat dilihat dari perilaku anak ayam yang berkumpul atau saling berdekatan. Namun sebaliknya, jika suhu terlalu panas, maka proses penyerapan yolk sack akan terganggu, terjadi dehidrasi, dan anak ayam akan mengalami panting atau terengah-engah.

Telapak kaki adalah sensor panas bagi ayam. Maka, suhu alas kandang atau litter menjadi sangat penting, disamping suhu lingkungan. Yosef menyarankan untuk brooding dikondisikan agar berada pada suhu yang sesuai, yakni pada zona nyaman, dengan temperatur rectal pada 40 –40,8 derajat celcius untuk mendapat performa pemeliharaan ayam yang optimal.

editor: apriliawati | sumber: fapet UNJA

follow our ig: www.instagram.com/livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Fakultas Peternakan UNHAS Gelar Konferensi Internasional ICAST 3 Tahun 2020

  • Livestock Review
  • Nov 3, 2020
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Menghitung Hari di Mana Peternak Lokal Dilibas Daging Ayam Impor

  • Livestock Review
  • Nov 10, 2020
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.