Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Perawatan Intensif Bebek peking

  • Livestock Review
  • Sep 25, 2012
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Bisnis Budidaya bebek peking mirip dengan budidaya bebek lokal. Hanya saja, bebek peking agak sedikit manja ketimbang bebek lokal. Oleh karenanya, perlu pengetahuan dan kiat khusus menangani bebek peking. Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya bebek peking. Diantaranya suhu pemeliharaan, pakan, dan kelembaban.

Budidaya bebek ini bisa dilakukan dengan membeli bibit bebek alias day of duck/ (DOD) berusia satu hingga dua hari. Bisa pula dengan membeli induk yang sudah siap bertelur. Harga induk bebek betina Rp 85.000 per ekor, sementara harga induk jantan Rp 75.000 per ekor.

Apabila budidaya dimulai dari DOD, bisa membelinya di pasaran seharga Rp 8.000 – Rp 9.500 per ekor. Bisa juga dari sejak penetasan, yang mana telur-telur bebek peking dapat ditetaskan di mesin penetasan. Setiap satu mesin penetas bisa menampung sekitar 1.500 telur bebek peking. Selama penetasan, suhu dan kelembaban udara dari mesin penetas harus dijaga. 

Pembalikan telur juga harus disiplin. Setelah 24 jam disimpan, pembalikan telur harus tiga kali dalam sehari. Setelah menetas, suhu dan kelembaban udara tetap harus diperhatikan. DOD bebek peking butuh tempat dengan suhu 35- 36 derajat Celsius. Dengan suhu itu mereka sudah dapat bertahan dari cuaca dingin. Pemanasan bisa menggunakan kompor minyak atau elpiji.

Setiap satu minggu, suhu bisa diturunkan bertahap agar bebek menyesuaikan diri dengan suhu yang ada. Misal, minggu kedua diturunkan menjadi 32-33 derajat, dan minggu ketiga menjadi 28 – 29 derajat Celsius. Pada umur dua hingga tiga minggu pemeliharaan adalah masa penentuan si anak bebek. Jika DOD tidak banyak yang mati, maka tingkat keberhasilan pemeliharaannya sudah tinggi.

Hal yang mempengaruhi daya hidup anak bebek di antaranya adalah masalah pakan. Anak bebek hingga usia dua minggu perlu diberi pakan khusus dengan kandungan protein 19% – 21% yang lebih dikenal dengan pakan “starter”. Setelah itu, bebek bisa diberi pakan biasa, yakni pakan kering dan pakan basah. Untuk menghemat biaya, sebaiknya peternak mencampur pakan konsentrat dengan dedak. Akan lebih baik jika diberikan pakan basah.

Jika diberikan pakan kering butirannya banyak tumpah. Namun, pakan basah mudah basi, sehingga peternak harus memberi makan dua kali dalam sehari dan harus segera habis. Sementara pakan kering bisa diberikan satu kali sehari. Pemberian pakan basi bisa menimbulkan jamur yang menimbulkan penyakit. 

sumber: kontan | editor: soegiyono 

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Mari Berbisnis DOD Bebek Peking

  • Livestock Review
  • Sep 24, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Sarapan Telur Bikin Badan Bugar

  • Livestock Review
  • Sep 27, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.