Livestockreview.com, News. Salah satu pucuk pimpinan produsen susu Fonterra asal Selandia Baru mengundurkan diri pada pertengahan Agustus 2013. Fonterra adalah produsen susu ANLENE. Pengunduran diri itu dilakukan setelah eksportir susu terbesar dunia itu mengumumkan ada beberapa produknya berpotensi tercemar bakteri botulinum.
Sayangnya, pengunduran diri Gary Romano, selaku Direktur Fonterra NZ tersebut tidak disertai alasannya. “Gary telah membuat kontribusi signifikan selama di Fonterra dan kami menghormati keputusannya,” kata chief executive officer (CEO) Fonterra, Theo Spierings.
Fonterra menyatakan, 3 Agustus lalu, pihaknya menemukan kontaminasi bakteri pada beberapa produknya yang dikirim ke pelanggan di sembilan negara. Susu yang berpotensi tercemar itu juga dikirim ke The Coca-Cola Co, Danone SA dan Wahaha di China.
Susu yang dikirim Fonterra itu merupakan bahan untuk membuat susu formula, minuman olahraga dan juga untuk bahan pakan ternak. Produk yang berpotensi tercemar itu bahkan sudah disita di China, Malaysia, Australia, dan juga Selandia Baru.
Selain itu, beberapa negara juga mengambil langkah serupa, yakni membatasi impor. Perlu diketahui, Romano merupakan pejabat resmi Fonterra yang muncul ke publik ketika kasus susu tercemar tersebut mencuat ke publik.
Spierings selaku bos Fonterra telah meminta maaf beberapa kali dan sudah melakukan dua penyelidikan internal terkait kasus kontaminasi bakteri tersebut. Hasilnya, Fonterra menyatakan, penyebab kontaminasi bakteri itu berasal dari pipa kotor di salah satu pabriknya.
sumber: k0ntan | editor: diana mandagi