Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Mengintip Potensi Ekonomi Usaha Ternak Jangkrik

  • Livestock Review
  • Aug 10, 2020
  • No comments
  • 4 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Jangkrik merupakan salah satu jenis serangga yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi, dan terdapat lebih dari 100 spesies jangkrik di Indonesia. Pemanfaatan jangkrik sebagai pakan dan pangan saat ini telah dikembangkan, dan khusus untuk bahan pakan, permintaan jangkrik sangat tinggi. Misalnya di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), permintaannya bisa mencapai 8 kg/toko/minggu.

Menurut Guru Besar Fakultas Peternakan IPB Prof. Dr. Ir. Asnath M. Fuah, MS, terdapat tiga jenis jangkrik yang saat ini umum dibudidayakan yakni Gryllus mitratus (jangkrik cliring), G. bimaculatus (jangkrik kalung), dan G. testasius (jangkrik cendawang). Hal itu ia sampaikan pada saat pembukaan Online Training Satwa Harapan, Harapan Satwa Jangkrik, yang diselenggarakan oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) dan Fakultas Peternakan IPB melalui aplikasi daring pada Sabtu, 8 Agustus 2020 lalu. Online Training menghadirkan tiga narasumber yakni Guru Besar Fakultas Peternakan IPB Prof Dewi Apri Astuti, Pengajar Fapet IPB Dr. Yuni Cahya Endrawati, SPt., MSi, dan Ketua Kelompok Ternak Jangkrik Perwira, Bekasi Ahmad Anwari.

Asnath menguraikan, keunggulan beternak jangkrik yakni pemeliharaan mudah, bisa dilakukan oleh orang tua, maupun anak muda, perputaran modal cepat, karena siklus hidup jangkrik cepat, modal relatif kecil karena dapat mengheemat lahan dan pakan, pemasaran relatif mudah, ramah lingkungan, serta harga jual yang cukup tinggi, mencapai Rp 25.000-35.000/kg.

Dalam hal pemasaran, jangkrik memiliki peluang pasar di kalangan peternak reptile seperti kadal, iguana, tokek; komunitas pecinta burung; peternakan ikan hias; peternakan semut rangrang; komunitas pemancing, dan pabrik pakan. jangkrik juga berpotensi pasar di bidang pangan, yakni sebagai tepung jangkrik dan makanan olahan.

Produk usaha jangkrik pun bisa dijual dalam bentuk telur (khusus untuk peternak jangkrik), jangkrik muda (untuk pedagang pengumpul, toko penjual pakan, komunitas pecinta burung, pabrik pakan), maupun dalam bentuk tepung jangkrik sebagai bahan baku pangan olahan.

Untuk perhitungan usaha budidaya jangkrik, Asnath mencontohkan pada pemeliharaan dengan 10 kotak, maka diperlukan telur jangkrik sebanyak 5 kg yang masing-masing harganya berkisar Rp300.000 -ditambah dengan berbagai biaya produksi mulai dari hijauan pakan, tenaga kerja, listrik, penyusutan, maka total biaya produksi adalah sebesar Rp5.500.000. Dengan asumsi penjualan untuk 10 kotak @30kg x Rp25.000, maka dihasilkan pendapatan kotor Rp7.500.000, sehingga keuntungan bersih adalah Rp2.000.000 per periode.

editor: listyorini | sumber: flpi

follow our ig: www.instagram.com/livestockreview





Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Burger Pakan dan Alat Penanda DNA Hasil Kreasi Fapet UGM Raih Penghargaan Rekor MURI

  • Livestock Review
  • Aug 9, 2020
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Program WBA Fapet UGM-Charoen Pokphand Tingkatkan Ketrampilan Manfaatkan Teknologi untuk Efisiensi Produksi Broiler

  • Livestock Review
  • Aug 11, 2020
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.