Livestockreview.com, Referensi. Teknologi pengolahan produk hasil peternakan, yakni susu terus berkembang dari waktu ke waktu. Pada awal abad 19 merupakan era uji coba pengolahan susu menjadi produk olahan seperti susu fermentasi, susu pasteurisasi, susu kental dan susu bubuk. Produk tersebut selanjutnya dikembangkan, terutama melalui variasi penggunaan bahan dan teknologi proses pengolahannya. Akhirnya kini telah dihasilkan ratusan produk olahan susu dan diprediksi akan terus berkembang dimasa mendatang.
Menurut Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Prof Anang M Legowo, susu sangat potensial untuk diolah dan digunakan sebagai ingridien pangan, karena susu mengandung zat gizi lengkap dengan ribuan jenis molekul senyawa kimia didalamnya.
Berbagai senyawa tersebut berperan menentukan karakteristik susu dan produk olahannya. Pada umumnya susu mengandung lemak 3,5-5,5%, protein 3,0-4,0%, karbohidrat (laktosa) 4,5-5,0% dan abu (mineral) 0,6-0,8%. Komponen utama ini telah dapat dipisahkan dan diisolasi dari susu, serta layak digunakan untuk ingridien.
Susu utuh (whole milk) sebagian diolah dan dimanfaatkan dalam bentuk susu cair (fluid milk) dan sebagian lainnya diolah sebagai susu bubuk atau produk lain. Produk olahan susu cair berupa susu pasteurisasi dan susu steril atau susu UHT (ultra high temperature) kini makin bervariasi dengan flavor tertentu dan penggunaan kemasan yang menarik.
Bahkan tak kalah menggugah selera ketika produk tersebut dikombinasikan dengan bahan-bahan seperti stabilizers, thickeners, ekstrak teh dan kopi, atau jus buah menjadi produk minuman berbasis susu (milk-based beverages).
Produk susu bubuk dan susu formula juga dikenal banyak jenis dan jumlahnya. Kepraktisan dan daya awet yang tinggi menjadikan produk tersebut banyak diminati. Konsumen utamanya adalah anak-anak dan bayi pasca mengkonsumsi ASI (air susu ibu).
Namun begitu, konsumsi susu bubuk juga menjangkau kalangan usia remaja dan dewasa terutama produk formula khusus seperti untuk ibu hamil, lansia, atau untuk orang yang perlu tambahan zat nutrisi tertentu.
Beberapa kelompok susu bubuk formula yang kini banyak dikembangkan antara lain: ditambahkan probiotik dan prebiotik, diperkaya asam lemak omega-3, diperkaya laktoferin, diperkaya kalsium, atau diperkaya kalsium sekaligus rendah lemak.
penulis: septian w4hyu | editor: sugiyono