Livestockreview.com, Bisnis. Koperasi bisa menjadi solusi masalah daging di Indonesia sebab sampai saat ini basis produksi sapi lokal dikembangkan secara tradisional oleh para peternak secara perorangan sehingga memperpanjang jalur tata niaga daging di tanah air.Jalur tata niaga daging yang panjang bisa diperpendek dengan mengkoperasikan para peternak sapi dan kerbau di Indonesia, kata Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana di Jakarta, belum lama ini. Ia berpendapat para peternak sapi dan kerbau di seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 6 juta orang akan semakin kuat bila berada dalam satu wadah koperasi.
Produk daging mereka juga bisa dipasarkan secara terintegrasi dengan harga yang kompetitif. “Selama ini peran pedagang pengumpul di daerah sangat besar sehingga keuntungan peternak justru minim, apalagi sarana transportasi yang dimiliki peternak juga minim. Ini mengakibatkan daya tawar peternak semakin rendah,” katanya.
Dengan berkoperasi, sistem angkutan ternak juga bisa diintegrasikan menuju pasar daging yang paling potensial yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, sebagai provinsi dengan konsumsi daging terbesar di Indonesia. Ia meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM untuk lebih jeli memberdayakan lembaga koperasi dalam dunia peternakan sehingga kesejahteraan para peternak dapat meningkat.
“Pemerintah mestinya melihat aspek kelembagaan koperasi di sentra produsen sapi lokal sebagai sesuatu yang harus digarap serius supaya lembaga koperasi bisa memberdayakan para peternak agar kesejahteraan mereka meningkat,” katanya sembari menambahkan, peluang pasar daging dalam negeri harus dimaksimalkan dari produk daging sapi lokal. Sedangkan impor daging, seharusnya hanya dilakukan untuk sekadar menutupi kekurangan semata.
PPSKI memproyeksikan produktivitas sapi dan kerbau dari para peternak di seluruh Indonesia akan mencapai 17 juta hingga 18 juta ekor sampai 2014, khusus untuk sapi potong jumlahnya berkisar 15 juta ekor.
sumber: 4ntara | editor: soegiyonoÂ