Livestockreview.com, Referensi. Produk hasil ternak, yakni susu kerap kali dianggap sebagai barang mewah, sehingga prioritas untuk mengkonsumsi susu berada pada urutan terakhir setelah kebutuhan pokok rumah tangga. Tingkat konsumsi susu di Indonesia tergolong sangat rendah yaitu 11 liter/kapita/ tahun. Hal ini sungguh memprihatinkan sebab negara-negara tetangga seperti Thailand mampu menembus angka konsumsi dua kali lipat dari Indonesia. Sejauh ini 75% susu yang dikonsumsi masyarakat Indonesia merupakan susu impor, hal ini disebabkan jumlah peternakan sapi perah di negeri ini juga masih tergolong minim.
Terdapat lima kecenderungan utama konsumen global terhadap mutu, antara lain mengenai efek positif pada kesehatan dan kebugaran, kemudahan dan kepraktisan, kenikmatan cita rasa, lingkungan dan etika. Salah satu bentuk yang dilakukan oleh industri susu memasuki pasar adalah dengan membentuk spesifikasi pada susu seperti susu untuk meningkatkan energi, susu bercita rasa buah, dan susu fungsional yang memberikan banyak manfaat.
Agar dapat dipasarkan maka susu tersebut melewati berbagai proses, salah satunya adalah proses pengolahan. Proses pengolahan adalah proses mengubah bahan pangan dari bentuk satu ke bentuk lainnya.
Tujuan utama dari pengolahan adalah untuk meningkatkan kualitas saat dikonsumsi (baik dari segi rasa, tekstur, aroma), meningkatkan daya cerna, menjamin keamanan pangan, memudahkan penanganan dan distribusu, memberikan variasi jenis olehan pangan, memperpanjang masa aman, dan meningkatkan nilai ekonomis.
Salah satu bentuk pengolahan yang menjadi bagian penting adalah pada saat proses pemanasan sebab proses ini berpengaruh terhadap efektivitas dalam pembunuhan mikroba dan kualitas mutu dan gizi. Suhu yang tinggi dapat membunuh mikroba dengan lebih efektif dan minimal merusak mutu dan gizi.
follow our twitter: @livestockreview
penulis: rama | editor: sitoresmi fauzi