Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Artikel
  • Produk Olahan

Es Krim Yoghurt nan Legittt……

  • the editor
  • Sep 23, 2010
  • No comments
  • 2 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Produk Olahan. Sejak dua tahun lalu, produk olahan hasil ternak, yakni turunan susu frozen yogurt yang dikemas mirip es krim telah menjadi makanan populer di Indonesia. Ada merek asing, ada pula merek lokal. Red Mango salah satu merek asing yang paling terkenal di Indonesia. Dengan sistem waralaba, Red Mango bertahan di Jakarta. Merek lokal tak kalah menarik. Sebut saja Sour Sally. Yogurt ini disajikan dengan topping buah segar dan makanan ringan lain, seperti almond, longan, stroberi, kiwi, dan wafer. Di beberapa kota, terutama Jakarta, kedai penjual frozen yogurt terus menjamur, seperti Heavenly Blush, Orangeberry, Tutti Frutti, dan Smooch.

J.Co Donuts juga mencium peluang bisnis manis ini. Gerai donat itu meluncurkan frozen yogurt bernama J.Cool dengan tiga ukuran: single topping dengan harga Rp 15 ribu, couple (dua topping) Rp 25 ribu, dan sharing (tiga topping) Rp 33.500. J.Co mengklaim produknya lebih murah dibanding merek lain. Semangkuk kecil satu topping Sour Sally, misalnya, Rp 22.500, ukuran medium dua topping Rp 33.500, dan ukuran besar tiga topping Rp 44.500. Red Mango menjual tiga macam ukuran dengan harga bervariasi, dari Rp 18 ribu sampai Rp 48 ribu.

Beberapa kedai frozen yogurt tak hanya menjualnya per mangkuk. Tutti Frutti dan Smooch menjual yogurt sesuai dengan timbangan, dengan harga Rp 160 per gram termasuk pajak. “Ditimbang, harganya akan lebih fair,” kata Laurence Alifen, pemilik Smooch. “Konsumen membayar sesuai dengan yang mereka beli.” Outlet Smooch terletak di Grand Indonesia dan Central Park, Jakarta. Persaingan bisnis ini cukup ketat. Dalam satu pusat belanja, bisa ada tujuh kedai menjual makanan ini.

Persaingan juga merambah ke dunia maya. Beberapa kedai berupaya menjaring konsumen melalui jejaring pertemanan Facebook dan Twitter, membuat klub fan, dan memberikan penawaran harga khusus untuk pengguna BlackBerry. Menurut Chief Executive Officer Red Mango Indonesia Agustino Karnadjaja, Red Mango Indonesia mempunyai 232 ribu fan di Facebook. J.Co mengumpulkan 100 ribu fan di jejaring yang sama. Smooch akan meluncurkan kartu anggota bulan ini.

Beberapa merek melakukan inovasi produk untuk memikat konsumen. “Tiap tiga bulan, kami memperkenalkan produk dan rasa baru,” kata Agustino. Misalnya Yogurt Latte, paduan antara frozen yogurt dan jus dengan tiga macam rasa: mangga, stroberi, dan mixberry. Awal bulan ini, Red Mango meluncurkan rasa blackberry twist di Bandung. Di negeri asalnya, Amerika Serikat, Red Mango punya 200 rasa. Tapi, di Indonesia, baru empat rasa dikeluarkan. Smooch pun punya menu andalan Mixology 101, yang terdiri atas enam rasa campuran: plain, mojito, blackcurrant, apel hijau, mangga, dan acai berry.

Penjualan produk ini juga dilakukan lewat gerobak atau stan mini. Di lantai dasar Plaza Blok M, Jakarta, sudah ada empat penjual yang memakai gerobak. Tentu saja ini menjadi peluang baru bagi pengusaha kecil-menengah. Modal usaha untuk memproduksi frozen yogurt tak terlalu besar, hanya sekitar Rp 26 juta. Biaya yang besar hanya di awal, untuk menyediakan mesin pembuat yogurt senilai Rp 17 juta buatan Cina. Adapun ongkos operasionalnya sekitar Rp 8 juta per bulan. Dengan harga jual Rp 10-15 ribu per mangkuk, omzet bisnis ini bisa mencapai Rp 10,8 juta sebulan atau Rp 129,6 juta setahun. Itu berarti dalam setahun sudah untung. Siapa berminat? tn/ind

the editor

Menyelesaikan kuliah di Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan Yogyakarta, pada 2006 bersama beberapa para ahli teknologi pangan merintis pendirian majalah teknologi dan industri pangan.Minat yang disukai adalah dalam hal jurnalistik, pangan, peternakan, wira usaha dan teknologi.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Cara Benar Menangani Susu Kental Manis

  • Livestock Review
  • Aug 6, 2010
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Produk Olahan

Tren Bisnis Yoghurt Terus Berlanjut: Sour Sally Tawarkan Lisensi Bisnis

  • Livestock Review
  • Oct 15, 2010
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Opini

Peta Jalan Komoditi Peternakan

  • Jan 4, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.