Livestockreview.com, Bisnis. Industri peternakan merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Pada 37 tahun dari sekarang, diprediksi Indonesia akan mengalami jumlah pertumbuhan populasi yang berimplikasi pada meningkatkan sector peternakan sebagai bahan konsumsi pangan.
Hal itu mengemuka dalam Seminar outlook industri peternakan 2013 yang diadakan pada hari Kamis, 21 Februari 2013 lalu yang membahas berbagai hal yang berkaitan dengan bagaimana memajukan sektor peternakan di Indonesia. Direktur Deregulasi, Bdan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot mengatakan, pada tahun 2050 akan terdapat 9,3 milyar jiwa dengan proyeksi konsumsi peternakan mencapai sebesar 70%. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan yang besar untuk memajukan sektor tersebut. Adanya kebijakan investasi dan pemusatan perhatian pada kesejahteraan hewan ternak merupakan hal yang berkaitan dengan proses memajukan peternakan di Indonesia ini.
Ia juga memaparkan, target realisasi investasi pada tahun 2010 adalah sebesar 208.5 triliyun, untuk tahun 2013 sebesar 309.3 triliyun, dan proyeksi target investasi pada tahun 2014 adalah sebesar 506.9 triliyun. Yuliot menjelaskan bahwa perhatian yang diberikan kepada kegiatan investasi ini dilatarbelakangi oleh tingginya produk peternakan yang di impor sementara Indonesia mempunyai potensi pasar yang cukup besar.
Terdapat pula pengaruh dari krisis perekenomian global yang mempengaruhi keuangan domestik mencakup volume dan nilai ekspor, investasi, dampak inflasi, begitu juga dengan pendapatan masyarakat. Dilakukan beberapa perubahan pada kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan investasi demi mencapai kelayakan investasi yang diharapkan. Kelayakan pelayanan investasi di Indonesia memperoleh penliaian outlook positif.
bersambung
follow our twitter: @livestockreview
penulis: bung4 | editor: soegiyono