Livestockreview.com, Kampus. Distribusi dan transportasi barang di Indonesia memakan waktu dan biaya, membuat sektor ini sulit untuk bersaing di pasar internasional. Dalam logistik hewan, sub-sektor utamanya adalah unggas, sapi dan susu.
Kendala metode transportasi keamanan pangan, kebijakan transportasi, dan fasilitas penanganan perlu perbaikan segera untukpertumbuhan konsumsi produk hewani domestik dan internasional.
Hal itu dibahas dalam sebuah workshop yang diselenggarakan oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) di Bogor pada 12 Oktober 2018 lalu. Transportasi merupakan elemen penting dalam industri peternakan. Dalam rantai pasokan ternak antar pulau, transportasi dapat berlangsung selama beberapa hari dan melibatkan kapal, sementara dalam rantai pendek di darat, durasi transportasi dapat bervariasi dari kurang dari 1 jam hingga maksimum 1,5 hari.
Ketua Umum FLPI Prof Luki Abdullah mengatakan, selama proses transportasi ternak, melibatkan perakitan, pemuatan, pengurungan, gerak, pembongkaran dan penning, hewan terpapar pada beberapa pemicu stres, seperti kebisingan, getaran, perampasan makanan dan air, pencampuran hewan, suhu ekstrim dan kepadatan di dalam kendaraan.
“Salah satu tujuan utama FLPI adalah memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah terkait logistik hewan, khususnya unggas dan produk ternak. Kesejahteraan hewan selama pengangkutan hewan hidup merupakan prioritas penting dalam perumusan kebijakan dan pelaksanaannya,” kata Luki Abdullah.
Follow our Instagram:@livestockreview
Penulis: rina | editor: soegiyono