Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Yoghurt, Produk Menyehatkan dari Turunan Susu

  • the editor
  • Nov 14, 2011
  • No comments
  • 13 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com. SEJAK kapan orang membuat yogurt? Belum ada literatur yang bisa menyebutkannya secara pasti. Ada kemungkinan, susu fermentasi ini pertama kali dibuat oleh suku nomaden di Bulgaria. Mereka adalah penggembala ternak yang senang menyimpan dan membawa susu kambing dalam kantong yang terbuat dari lambung binatang ternak itu sendiri. Ada juga yang mengatakan masyarakat di lereng selatan Gunung Elbrus (5.642 m), daerah pegunungan Kaukasus, Asia Tengah. Ini menyerupai sejarah kefir. Meski berada di areal pegunungan, kawasan ini berhawa panas karena terletak di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia.

Hawa panas membuat kontaminasi mikroba (mikroorganisme) tertentu tumbuh subur dalam lingkungan tersebut, dan secara alami mengubah susu menjadi produk olahan yang kini dikenal sebagai yogurt. Sebagaimana kefir, yogurt berasal dari bahasa Turki yogurmak, yang berarti memadukan atau mencampurkan.

Penelitian terpenting tentang yogurt dimulai oleh mikrobiologis asal Rusia, Ilya Ilyich Mechnikov (1845 – 1916). Dia memperkenalkan teori bahwa yogurt dan kandungan bakteri asam laktat (BAL) yang membuat orang Bulgaria memiliki kesehatan, usia, serta harapan hidup yang panjang.
Mechinkov kemudian memopulerkan yogurt ke seluruh penjuru Eropa.

Pengusaha Spanyol, Isaac Caracasso, lalu membuat yogurt dalam skala industri di Barcelona, dengan merek Danone (1919), yang menjadi cikal bakal industri yogurt di kemudian hari.

Yogurt Tradisional

Bagaimana dengan pembuatan yogurt di Indonesia? Menurut beberapa literatur, budaya yogurt masuk ke negeri ini karena pengaruh Belanda.

Pada tahun 1906, pemerintah kolonial Hindia Belanda mulai memasukkan sapi perah ke Indonesia. Kemudian, tahun 1920, dibangunlah sentra peternakan sapi perah Baroe Adjak di Lembang, Jabar. Diperkirakan mulai diproduksi yogurt di sini, meski hanya untuk konsumsi kalangan terbatas.

Secara tradisional, masyarakat Minang sudah lama mampu membuat produk serupa yogurt. Namanya dadih, yaitu berupa minuman tradisional susu fermentasi. Dadih terbuat dari susu kerbau yang disimpan dalam ruas bambu segar, ditutup daun pisang / plastik, lalu didiamkan dalam suhu kamar (25 – 30 oC) selama 24-48 jam.

Dengan bantuan berbagai mikroba yang ada di dalam bambu, susu akan menggumpal menjadi semi padat seperti puding/tahu putih. Dadih memiliki aroma, cita rasa, dan penampilan khas, terutama karena adanya percampuran aroma susu dan bambu. Warnanya putih kekuningan dan berasa asam.

Saat ini, dadih sedang diproses untuk mendapatkan hak paten serta dikembangkan oleh para peneliti dari Fakultas Peternakan UGM. sm/dd

the editor

Menyelesaikan kuliah di Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan Yogyakarta, pada 2006 bersama beberapa para ahli teknologi pangan merintis pendirian majalah teknologi dan industri pangan.Minat yang disukai adalah dalam hal jurnalistik, pangan, peternakan, wira usaha dan teknologi.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Telah Digelar, Final Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Peternakan 2011 di UNDIP

  • the editor
  • Nov 9, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan
  • Tokoh

Malbi, Produk Olahan Daging Khas Palembang

  • the editor
  • Nov 16, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.