Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Woow…! Nilai Bisnis Unggas Rp 63 Trilyun, Sapi Rp 42 Trilyun

  • Livestock Review
  • May 27, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Bisnis unggas di Tanah Air mengalami pertumbuhan yang pesat, bahkan mencapai angka 15 persen pada tahun 2012 lalu. Produksi daging dan telur ayam juga telah mencapai swasembada dengan stabilitas, ketersediaan, keterjangkauan, dan keterandalan dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Dunia perunggasan membutuhkan banyak event untuk mensosialisasikan prestasi dunia perunggasan sehingga menarik perhatian dan dukungan pemerintah serta masyarakat.

Data Ditjen Peternakan menunjukkan, kinerja perunggasan mempunyai posisi yang menguntungkan karena sudah swasembada dengan produksi 67 persen dari produksi daging nasional yaitu 1.818.000 ton pada tahun 2012. Mengacu pada data Ditjen Peternakan tersebut, jika dibandingkan dengan produk peternakan lainnya, daging unggas mempunyai kontribusi tertinggi dalam memenuhi kebutuhan daging nasional.

Daging sapi hanya berkontribusi 18 persen, daging babi 8 persen, daging kerbau 1 persen, dan 2 persen produksi daging lainnya. Produksi daging nasional pada tahun 2012 mencapai angka 2.700.000 ton.

Nilai produksi dan perdagangan unggas (ayam dan itik) senilai 63 trilyun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan sapi yang nilai produksi dan perdagangannya hanya mencapai 42 Trilyun dan ternak lainnya hanya 19 triliyun.

Keunggulan daging unggas baik dari segi produksi maupun nilai perdagangan, yakni mempunyai alat kontrol yang jelas. Keseimbangan harga dan keseimbangan antara permintaan dan penawaran juga harus dipikirkan untuk menghindari harga yang fluktuatif.

Terlalu tingginya suplai dapat menurunkan harga sehingga merugikan peternak. Seperti yang sedang dialami oleh peternak Sulawesi dalam tiga bulan terakhir. Pemerintah yang terlalu menggenjot swasembada menyebabkan harga daging ayam turun hingga 6.500/kg padahal HPP 15.000/kg ayam hidup.

follow our twitter: @livestockreview

penulis: h3st1 | editor:sugiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Melawan Kampanye Negatif Produk Unggas

  • Livestock Review
  • May 26, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Daging Broiler Sumbang 84,4% Kebutuhan Daging Unggas Nasional

  • Livestock Review
  • May 28, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.