Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Waspada Pembodohan dan Penyesatan oleh Iklan Susu Formula

  • Livestock Review
  • Jun 4, 2013
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Docosahexaenoic Acid alias DHA kerap dijadikan bintang promosi karena diyakini mampu mendongkrak tumbuh kembang otak dan retina. Benarkah? Sejatinya, Omega 3, Omega 6, serta Omega 9 — yang sebetulnya sama saja dengan DHA.Untuk susu bayi 0 – 6 bulan, ‘senjata’ andalannya adalah laktoferin, zat yang hanya ada dalam ASI (Air Susu Ibu) untuk kekebalan bayi. Zat yang kedengarannya baru itu sebetulnya ‘barang lama’. DHA dan saudaranya, eicosapentaenoic (EPA), merupakan asam lemak Omega -3 yang sejatinya adalah jenis asam lemak tak jenuh rantai panjang. Berbeda dengan asam lemak non-esensial yang dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, asam lemak ini harus disuplai dari luar tubuh. Sumbernya bisa macam-macam. Misalnya ikan laut sebangsa sarden atau salmon.

Susu formula bukan satu-satunya sumber omega-3, karena di sini sifatnya pun hanya ditambahkan, bukan alami ada dalam susu itu. Saat ini, susu formula bayi memang didesain seilmiah mungkin. Bahkan jika perlu, dibuat menyerupai atau mengungguli ASI baik dalam kandungannya maupun performanya. Tapi bagaimana pun, seperti dituturkan Utami Rusli, dokter anak yang juga penggiat ASI, tidak mungkin susu formula sama persis dan sempurna seperti ASI. Zat-zat yang diconteknya, menurut Utami, boleh sama atau bahkan lebih unggul. ”Tapi kemampuannya untuk diserap usus bayi, nanti dulu,” ujarnya.

Menurut Utami, ASI dibuat dengan komposisi sedemikian rupa sehingga semua zat yang terkandungnya terserap sempurna oleh usus bayi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya pun, adalah zat-zat yang memang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi secara optimal. Itu sebabnya, kata Utami, penambahan DHA dalam susu formula bayi belum tentu efektif. Pasalnya, DHA dan laktoferin dalam ASI dilengkapi dengan zat yang membuat kedua bahan ini terserap sempurna oleh usus bayi. Tidak demikian dengan susu formula. Pada susu ini, tidak ada satu zat pun yang mampu ‘memaksa’ usus bayi untuk menyerap sempurna bahan tersebut.

Begitu juga zat besi dalam susu formula. Kendati zat besi vital bagi bayi untuk mencegah anemia dan — lagi-lagi — mendukung kecerdasan otak, namun susu formula bayi berzat besi tinggi tidak selamanya bagus untuk bayi. ”Jika zat besi dalam ASI kendati sedikit tapi diserap sempurna oleh usus bayi, tidak demikian dengan susu formula,” ujar Utami.

Akibatnya, zat besi yang tidak terserap itu akan tertinggal dalam usus bayi. Penimbunan zat besi yang terus menerus, menurutnya, merupakan media yang ’empuk’ bagi bakteri. Bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan usus yang dihuni banyak bakteri.

Menurut Utami, hampir semua iklan susu ditanggapi secara ‘serius’ oleh konsumen. Sehingga, proses yang terjadi kemudian bukan sekadar pengenalan produk tapi ‘pembodohan’ konsumen. Ia mencontohkan seorang karyawati yang mengeluhkan gajinya tidak cukup untuk membeli susu kaleng anaknya. ”Saat saya tanya ada apa dengan ASI-nya, ia jawab ASI saja tidak cukup untuk membuat anak cerdas karena tidak mengandung DHA,” ujarnya sambil geleng-geleng kepala.

Di atas usia enam bulan, katanya, tanpa susu pun tidak masalah, asal asupan gizinya memadai. Hanya saja, di Indonesia terjadi pengertian yang salah kaprah. Dalam piramida gizi yang disosialisasikan, susu menduduki tempat utama sebagai penyempurna. ”Padahal kalau di negara maju, kedudukan susu sejajar dengan bahan makanan lain,” ujarnya.

follow our twitter: @livestockreview

sumber: r0l  | editor:suparno

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Produk Susu Terbaik Apa bagi Anak-Anak?

  • Livestock Review
  • Jun 3, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

PB ISPI & PB PDHI telah Gelar Seminar Moda Transportasi Ternak

  • Livestock Review
  • Jun 4, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Semangat Merantau Para Peserta Magang Perunggasan WBA

  • Dec 31, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Pengembangan Manggot sebagai Biokonversi Sampah dan Alternatif Bahan Pakan Ternak

  • Dec 22, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Mempersiapkan Sarjana Peternakan sebelum Terjun ke Dunia Kerja

  • Dec 16, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Cattle Buffalo Club Fapet UNPAD Gelar Entrepreneurial Zone 2021

  • Nov 21, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM

  • Oct 30, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.