Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Waduh, Baru 15% Ayam yang Disembelih di RPA

  • Livestock Review
  • Mar 30, 2012
  • No comments
  • 1 view
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin) memperkirakan, dari 125 juta ekor ayam yang dipotong per bulan, hanya 15% saja yang dipotong di rumah pemotongan ayam (RPA). “Selebihnya dipotong sendiri baik di kampung-kampung atau di pasar,” kata pengurus Arphuin Achmad Dawami.

Mengingat minimnya jumlah ayam yang dipotong di RPA tersebut, pihak Arphuin mengaku tengah berupaya mendorong pemerintah menggelar sosialisasi untuk menyembelih ayam di RPA. Selain bersih dan sehat, Achmad menandaskan, menyembelih unggas di RPA bisa menimalisir penyebaran penyakit flu burung dari unggas ke unggas ataupun dari unggas ke manusia.

Virus H5N1 kebanyakan menjangkiti ayam dengan kondisi lingkungan yang buruk, baik di kandang yang kotor ataupun tempat pemotongan yang kotor. Ia menegaskan, pasar tidak bisa dijadikan tempat pemotongan ayam, lantaran pembuangan limbah hasil pemotongan tidak sesuai dengan prosedur kesehatan unggas. “Kalau ada ayam yang mati dalam perjalanan ke RPA harus buru-buru dipisahkan, dalam penyembelihan pun harus satu per satu dengan cara Islam agar halal,” terang Dawami.

Setelah ayam disembelih, daging ayam direndam dalam air bersuhu 60 sampai 62 derajat celcius selama beberapa saat. Selanjutnya, barulah dilakukan pencabutan bulu ayam, pembersihan jeroan, serta pemotongan kepala dan kaki (ceker).  follow our twitter: @livestockreview

sumber: kontan | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Antara Sate Indonesia dan Sate Jepang

  • Livestock Review
  • Mar 29, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Kementerian Pertanian Cemaskan Ketergantungan Bibit GPS Unggas Impor. Saatnya Bangun Industri Pembibitan Domestik?

  • Livestock Review
  • Mar 31, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.