Livestockreview.com, Bisnis. Industri penghasil daging ayam saat ini tengah menunjukkan tren positif. Prospek industri ini dinilai cukup tinggi, sehingga bila tidak ada hambatan, industri penghasil daging unggas Indonesia bisa mencapai peningkatan pertumbuhan sebesar 30% pada tahun 2012-2013 ini.Keyakinan itu dilontarkan Tri Group, Tri Herdiyanto dalam sebuah diskusi sebuah diskusi tentang peternakan yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia, di Bogor pada 21 Februari lalu. Industri penghasil daging unggas dapat menjadi penopang produk sapi sebagai barang subtitusi ataupun komplementer bagi masyarakat.
Tren positif ini, tambah tri, dikarenakan berbagai macam faktor pendukung, seperti daging ayam yang mudah diolah menjadi produk olahan yang bernilai tinggi, daging ayam mudah disimpan dan mudah dikonsumsi, harga daging ayam broiler sebagai penyedia protein hewani relatif terjangkau, daging ayam merupakan bahan makanan yang mengandung gizi yang baik, serta secara produksi, produk protein hewani ini dapat dihasilkan dalam waktu lebih cetapat dibanding sumber protein hewani lainnya. Tidak hanya itu, daging ayam juga mempunyai cita rasa yang dapat diterima di semua golongan masyarakat dan umur.
Faktor pendukung penting lainnya adalah,”Industri ini didukung oleh sumberdaya lokal yang mampu menopangnya, terutama dalam bidang pakan. Sebanyak 60% jagung yang digunakan sebagai pakan perunggasan di Indonesia berasal dari lokal. Kerjasama antara petani jagung dan peternak unggas di Indonesia ini berhasi menciptakan tren positif di Industri peternakan Indonesia,”papar Tri. Hal inilah, tandasnya, yang mungkin masih harus dipelajari oleh industri peternakan lainnya. (BERSAMBUNG)
follow our twitter: @livestockreview
penulis: 4nd1n | editor: soegiyono