Livestockreview.com, Referensi. Isu kesehatan terhadap makanan tertentu, serangan teroris dan wabah penyakit kerap menjadi headline di berbagai berita di belahan dunia manapun. Hal ini menunjukkan terbentuknya suatu subkultur konsumen yang baru, yaitu konsumen yang lebih waspada dan lebih cemas mengenai isu-isu tertentu. Konsumen dengan perilaku seperti ini disebut “Anxious Consumers”. Menurut jajak pendapat internasional baru-baru ini, negara-negara berkembang sangat khawatir mengenai keamanan pangan. Lebih dari 59% konsumen di negara-negara berkembang mengatakan mereka khawatir tentang keamanan makanan yang mereka beli, dibandingkan dengan di negara maju, yaitu sebesar 49%. Selain itu, 51% konsumen di negara-negara berkembang mengatakan mereka prihatin mengenai apakah minuman yang didinginkan sudah disimpan dengan benar sebelum mereka membeli. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan di negata maju, yaitu hanya 31% konsumen menyatakan keprihatinannya terhadap minuman yang didinginkan.
Sikap waspada dari konsumen inilah yang mendorong konversi dari susu tanpa kemasan menjadi susu kemasan. Kecemasan konsumen di seluruh dunia membantu untuk mengubah cara makanan, khususnya susu, dikonsumsi di pasar. Sebagai contoh, sampai beberapa tahun terakhir, konsumen masih percaya bahwa susu yang terbaik datang langsung dari sapi. Persepsi ini berubah dengan cepat seiring dengan kampanye pendidikan konsumen yang disponsori oleh pemerintah dan produsen susu sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat akan higienitas. Konsumen saat ini jauh lebih sadar bahwa susu yang dijual tidak dalam bentuk kemasan cenderung mudah basi dan dapat membawa bakteri dan penyakit, seperti tuberkulosis, tifus dan salmonella. Kesadaran ini diiringi dengan perilaku konsumen yang tidak lagi ingin menghabiskan waktu untuk mendidihkan susu selama 10 sampai 20 menit sebelum mereka meminumnya untuk memastikan susu tersebut aman untuk dikonsumsi. Itulah sebabnya, menurut data Tetra Pak, konsumsi susu UHT di seluruh dunia telah meningkat dari 18,7% dari total produk susu cair kemasan yang dijual pada tahun 2004 menjadi 23% pada tahun 2008 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 7,9%. TPDI