Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Riset

Telur, Sumber Protein Tinggi Sekaligus Penebar Ancaman Keracunan Pangan

  • Livestock Review
  • Apr 18, 2012
  • No comments
  • 1 view
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Produk Olahan. Tahukah bahwa telur adalah sumber protein yang penting bagi manusia, namun sekaligus mengandung bakteri berbahaya bagi kesehatan? Berhati-hatilah mengonsumsinya.

Apakah Anda suka mengonsumsi telur setengah matang? Atau penyuka telur mentah yang dicampur dengan ramuan tertentu sebagai jamu? Sebaiknya berhati-hati dengan cara penyajian telur seperti itu, karena bahaya sedang mengancam Anda. Benar adanya bahwa telur mengandung protein, fosfor, zinc, dan vitamin A, D, E, serta B. Tetapi, akan menjadi malapetaka jika penyajiannya dalam keadaan mentah atau setengah matang.

Para pakar kesehatan telah menemukan bahwa telur adalah penyebab keracunan makanan pada banyak orang seperti yang dilaporkan oleh Journal of American Medical Association yang kemudian diperkuat dengan hasil penelitian Center for Disease Control (CDC) di Atlanta, Amerika Serikat. Dalam penelitian tersebut terungkap bahwa tingginya tingkat keracunan di negara itu sebagian besar disebabkan oleh bakteri Salmonella, bakteri patogen yang berasal dari kotoran ayam.

Dr. W. A. Volk dari Fakultas Kedokteran University of Virginia dan Dr. M. F. Wheeler dari The State University of New Jersey seperti dikutip dalam “Menuju Gaya Hidup Sehat”, menyatakan bahwa usus unggas adalah salah satu penyimpanan utama bakteri ini. Salmonella yang terdapat di kulit telur bisa masuk ke dalam telur melalui pori-pori kulit pada kondisi kulit telur retak, pecah, atau lembab. Selain terdapat pada kulit dan masuk melalui pori-pori kulit, ada jenis Salmonella yang terdapat pada isi telur yang nyatanya berkulit bersih dan terlihat normal. Dia adalah Salmonella enteritidis yang menginfeksi ovarium induk ayam dan mengkontaminasi telur sebelum kulit terbentuk.

Apa yang terjadi jika kita mengonsumsi telur mentah atau setengah matang? Kasus keracunan hanya berdampak sakit perut ringan pada orang sehat. Tetapi, jika Anda sedang dalam kondisi kurang sehat atau rentan terhadap penyakit, racun ini akan berdampak lebih signifikan. Racun enterotoksin yang menyerupai racun kolera yang dihasilkan Salmonella pada mulanya tersimpan baik di dalam bakteri dan akan keluar dengan mudah jika bakteri tersebut pecah. Saat memasuki saluran pencernaan kita, bakteri akan pecah karena proses yang terjadi dalam pencernaan. Seketika itu juga, racun akan terlepas ke dalam lambung dan menyebar ke tubuh kita. Ada beberapa gejala yang bisa jadi ditimbulkan setelah kita mengonsumsi telur tersebut, diantaranya diare, muntah, demam, kedinginan, kejang perut, dan sakit kepala.

Adanya bakteri Salmonella dalam telur bukan berarti Anda tidak boleh menikmati sumber protein yang satu ini. Untuk membunuh bakteri tersebut, cukup dengan panas. Ini berarti Anda harus benar-benar memasak telur sampai matang agar bakteri beserta racunnya dapat dilumpuhkan. Jangan biarkan racun menyebar dalam tubuh Anda demi kenikmatan sementara. Jangan lupa, masak matang-matang telur yang akan dimakan.  follow our twitter: @livestockreview

sumber: Journal of American Medical Association | editor: ria laksmi

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Tokoh

Beternak untuk Kelangenan dan Penyegaran Batin

  • Livestock Review
  • Apr 17, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Opini

Menggugat Sinergi Kebijakan Kesehatan Masyarakat Veteriner

  • Livestock Review
  • Apr 19, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.