Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • lain-lain
  • Produk Olahan

Takaran Benar Konsumsi Keju

  • Livestock Review
  • Sep 17, 2013
  • No comments
  • 2 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Riset. Asin adalah rasa penting yang memancing selera makan. Rasa itu bisa diperoleh dari produk olahan hasil ternak, yakni keju. Bagaimana caranya memilih  sepotong keju sehat untuk sandwich yang ingin dibuat?

Consensus Action on Salt and Health (CASH) menerbitkan penelitian tentang kandungan garam 800 jenis keju yang terdapat di supermarket. Hasilnya, sebagian besar atau 98 persen dari rumah tangga di Inggris pasti membeli keju, setelah roti dan daging.

Kebanyakan konsumen tak banyak tahu bahwa sekitar 30 gram (g) dari keju yang mereka makan mengandung garam lebih banyak ketimbang kandungan garam pada sekantung keripik singkong 30 g. Kadar garam antara jenis keju yang dijual di supermarket ternyata berbeda.

Keju jenis Co-op gorgonzola memiliki kandungan asin enam kali lebih tinggi dari keju jenis Sainsbury. Keju Morrisons Smooth & Tangy Farmhouse mengandung 0,63 garam per 30 g. Sedangkan keju jenis Waitrose Reduced Fat Light Mild tingkat asinnya 30 persen di bawah keju-keju jenis lainnya.

Keju sangat bergizi, penuh kalsium, vitamin, dan mineral. Namun demikian, Dewan Susu Inggris menyarankan agar setiap rumah tangga mengonsumsi keju sewajarnya. Pasalnya, beberapa jenis keju memiliki kandungan garam di atas rata-rata yang dibutuhkan tubuh.

Ahli gizi kesehatan masyarakat, sekaligus Direktur CASH, Katharine Jenner, menyarankan kadar keju yang disarankan per harinya itu adalah dua iris saja. “Kami menemukan dua iris keju dan dua potong roti mengandung 2 g garam,” katanya dikutip dari The Guardian.

Porsi tersebut adalah level maksimum yang normal dikonsumsi anak-anak minimal tiga tahun berturut-turut. Ia juga menyarankan ibu rumah tangga selektif memilih keju. Pasalnya, tak jarang produsen keju yang sengaja menambahkan garam ke dalam keju di luar batas yang disarankan kesehatan. Itu dilakukan untuk meningkatkan keawetan keju bersangkutan.

follow our twitter: @livestockreview

sumber: guardi4n  | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Rambu-rambu Memilih Susu formula

  • Livestock Review
  • Sep 15, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Ancaman Bahaya Sapi Makan Sampah

  • Livestock Review
  • Sep 18, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.