Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Simak Kiat Membedakan Daging Babi dan Sapi

  • Livestock Review
  • May 12, 2020
  • No comments
  • 1 view
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Produk Olahan. Menjelang hari-hari besar keagamaan, modus penipuan daging sapi dengan daging babi acap terjadi. Masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati atas modus penjualan daging babi yang menyerupai daging sapi tersebut. Pasalnya daging tersebut dijual lebih murah daripada daging sapi biasanya.

Kalau dilihat secara sepintas, daging babi dan sapi yang masih mentah memang tampak mirip; karena sama-sama berjenis daging merah. Hal ini agak mengkhawatirkan bagi umat muslim, terutama yang terbiasa berbelanja di pasar. Sebab, terkadang ada saja pedagang nakal yang mencampurkan kedua jenis daging tersebut.

Tak perlu khawatir, sebenarnya kita bisa membedakan kedua jenis daging tersebut sendiri, terutama dari sisi tekstur, serat, hingga aroma daging babi dan sapi memiliki perbedaan yang cukup jelas. Supaya enggak keliru lagi, yuk simak lima cara membedakan daging babi dan sapi berikut ini:

Daging babi memiliki warna lebih pucat dari sapi
Daging babi dan sapi mentah memiliki warna yang cukup berbeda. Pada daging babi segar biasanya berwarna lebih pucat yang hampir menyerupai ayam. Hanya saja merahnya daging babi tak semerah sapi.

Lemak pada daging babi lebih tebal daripada sapi
Daging babi memiliki lapisan lemak yang lebih banyak dan tebal. Dari segi tekstur, lemak daging babi lebih lembut dan elastis sehingga mudah lumer. Sedangkan lemak sapi lebih kaku dan agak kasar.

Lemak babi yang tebal tersebut juga mengandung lebih banyak lemak jenuh, sehingga kurang baik untuk kesehatan; namun bisa memunculkan rasa lebih gurih pada makanan. Sedangkan lemak daging sapi dinilai lebih sehat, apabila sapi tersebut diberi pakan rumput atau berlabelkan daging organik.

Daging sapi lebih keras dari babi
Tekstur pada daging babi dan sapi juga bisa kita rasakan dengan jelas. Caranya, irislah sedikit daging tersebut lalu tarik perlahan. Jika daging tersebut agak keras dan susah direnggangkan, maka itu daging sapi. Sebaliknya, bila terasa lembek dan mudah direnggangkan itu tandanya daging tersebut adalah daging babi.

Tak hanya itu, serat pada daging sapi juga akan terasa lebih kasar dengan garis yang lebih tebal. Dan, saat direnggangkan akan semakin jelas terlihat perbedaannya.

Aroma daging sapi lebih tajam
Bila masih ragu, cobalah cium aroma daging tersebut. Bila baunya tajam dan agak anyir laiknya darah, bisa jadi itu daging sapi. Mencium aroma daging sebenarnya menjadi cara yang paling ampuh untuk membedakan kedua jenis daging tersebut, sayangnya hal ini butuh latihan agar indera penciuman kita lebih peka.

Daging babi yang dimasak lebih mirip ayam
Daging babi yang sudah dimasak biasanya agak lebih kecokelatan dan terkadang mirip ayam. Sementara daging sapi biasanya akan tetap merah. Tak hanya daging yang dimasak, kaldu keduanya pun bisa dibedakan. Caranya dengan melihat lapisan lemak pada kaldu. Kaldu dari daging babi lebih berlemak, berminyak, dan kental. Sebaliknya, kaldu sapi akan terlihat lebih sedikit lemak, dan agak encer.

Poin-poin di atas merupakan kiat praktis untuk membedakan daging babi dan sapi. Selamat berbelanja daging, dan jangan salah pilih daging babi.

editor: disa pricilliawati | sumber: livestrong, india time, kumparan

follow our ig: www.instagram.com/livestockreview





Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Merancang SDM Peternakan dan Pertanian yang Profesional, Mandiri, Berdaya Saing dan Berjiwa Wirausaha

  • Livestock Review
  • May 9, 2020
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Proses Pelayuan untuk Tingkatkan Mutu Daging Sapi

  • Livestock Review
  • May 15, 2020
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.