Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama
  • news

Siap Ngga Siap, Double Consumption Produk Telur dan Daging Ayam

  • Livestock Review
  • Feb 2, 2013
  • 3 comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Dalam lima tahun ke depan, pemerintah bertekad untuk mendongkrak konsumsi ayam dan telur hingga dua kali lipat. Ketika wacana Double Consumption ini dicanangkan, tentunya pertanyaan pertama yang harus bisa dijawab oleh para pihak yang berkepentingan di bidang industri ternak produk unggas ini tentunya adalah “Siapkah?”Pertanyaan ini muncul karena jika Double Consumption ingin direalisasikan, semua pihak yang terkait harus siap bertanggung jawab dan mendukung program ini.

Pertanyaan yang muncul ini disampaikan oleh Achmad Dawami, Ketua Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin), yang bertindak sebagai moderator dalam sebuah forum diskusi yang diselenggarakan oleh Indonesian Poultry Club pada tanggal 15 Januari 2013. Diskusi yang di Hotel Harris-Tebet, Jakarta, ini dengan tema “Indonesia : Double Consumption Produk Unggas, SIAPKAH?” menghadirkan narasumber dari wakil Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

Indonesia ingin melipatgandakan jumlah konsumsi daging ayam yang sekarang sekitar 7 kg/kapita/tahun menjadi 15 kg/kapita/tahun serta tingkat konsumsi telur dari 86 butir/kapita/tahun menjadi 180 butir per kapita per tahun. Perkara Double Consumption ini sebenarnya bukan hal yang mustahil, tetapi harus diadakan sebuah integrasi dari pihak seluruh pihak perunggasan mulai dari breeder hingga manusia sebagai target market. Apakah semua sudah benar-benar siap? Oleh karena itu, diskusi ini diadakan sebagai forum untuk menampung pendapat-pendapat dari para pelaku kepentingan di dunia industri perunggasan mengenai wacana Double Consumption ini.

Fauzi Luthan, Direktur Budidaya Ternak yang hadir sebagai narasumber menyatakan bahwa semua pihak harus siap untuk mengimplementasikan program ini karena masyarakat yang memerlukan gizi semakin meningkat dan 66,5% konsumsi protein hewani berasal dari unggas sehingga konsumsi produk unggas merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan hewani. Namun untuk mengimplementasikan wacana ini benar-benar perlu kerja sama dan kolaborasi dari pihak pemerintah maupun pelaku usaha.

Dalam hal ini, Gunaryo, Direktur Perdagangan Dalam Negeri yang juga hadir sebagai narasumber menyatakan bahwa meskipun tidak banyak terlibat dengan dunia perunggasan tetapi Kementerian Perdagangan akan mempersiapkan dengan baik untuk implementasi wacana Double Consumption ini. Keterlibatan Kementerian Perdagangan ini penting terkait dengan harga produk unggas terutama telur dan ayam yang sangat fluktuatif serta pengelolaan impor produk dari luar negeri yang membutuhkan suatu kestabilan dan kebijakan.

Pendapat lain menyatakan bahwa untuk mencapai target Double Consumption ini yang harus dipertimbangkan juga adalah income dari masyarakat kita. Anton menyebutkan bahwa menurut McKinsey Global Institute saat ini Indonesia berada urutan ke-16 ekonomi dunia dan diramalkan akan pada tahun 2030 Indonesia bisa berada di urutan ke-7 ekonomi dunia.

penulis 4zni | editor: soegiyono 

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Opini

Menyikapi Zoonosis Flu Burung

  • Livestock Review
  • Feb 1, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Garuda dan Pelni Diminta Ambil Bagian dalam Penyediaan Angkutan Ternak

  • Livestock Review
  • Feb 3, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.