Livestockreview.com, Berita.Bukan hanya penduduk yang perlu disensus,sapi pun ternyata perlu disensus juga. Pemerintah akan menghitung jumlah sapi secara akurat, untuk menjaga stabilitas harga dan kesiapan stok daging dalam negeri.Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, sensus ini untuk mengukur pertumbuhan sapi-sapi lokal sehingga stok daging sapi bisa terjaga. Ke depannya, pemerintah berharap swasembada sapi bisa tercapai. “Baik untuk sapi ternak, maupun daging sapi beku,” ucap Hatta,di Jakarta akhir pekan lalu.
Stok daging sapi saat ini secara nasional masih kurang. Namun, Hatta mengatakan, pemerintah belum mau mengimpor karena di beberapa daerah masih ada yang surplus. Karena itu, dia mengutamakan pasokan lokal terlebih dahulu sebelum mengimpor. “Kalau kurang baru kita impor,” ujarnya.
Menteri Pertanian Suswono menambahkan, pemerintah akan mengimpor sebanyak 70.000 ton daging sapi tahun ini. Impor ini berupa 400.000 ekor sapi siap potong (bakalan).
Hingga sekarang, pemerintah menilai harga daging sapi relatif stabil. Suswono mengatakan harganya berkisar Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per kilogram (kg). “Yang tertinggi itu kan untuk bistik yang Rp 70.000, sedangkan untuk semur itu biasanya yang di bawah itu, harganya di bawah Rp 60.000,” jelasnya. iy/kt//ind