Livestockreview.com, Berita. pengembangan sapi potong di Indonesia terkendala oleh masalah bibit ternak sapi yang sangat terbatas. Permasalahan lain adalah jumlah bibit ternak yang tak terpenuhi, kualitas bibit yang masih rendah, pelaku usaha yang kurang responsif terhadap masalah bibit, dan pengurasan betina produktif karena pemotongan betina produktif yang terus menerus terjadi.Permasalahan lain yakni sumber-sumber pembibitan ternak yang masih menyebar dengan kepemilikan yang beragam, kelembagaan perbibitan yang belum memadai, dan keterkaitan dan saling ketergantungan di antara para pelaku pembibitan belum berlangsung optimal.
Aneka permasalahan di bidang perbibitan sapi tersebut dibahas dalam seminar peternakan dalam rangka Kongres Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia(ISPI) yang digelar di Makassar, Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada 5 Oktober ini. Ketua Panitia Seminar dan kongres ISPI ke-10, Prof Jasmal Samsu mengatakan, topik semianr yang diangkat dalam seminar ini yakni ‘membangun perbibitan sapi potong yang berdaya saing dan berkelanjutan’.
Lebih jauh Prof Jasmal menjelaskan, tujuan penyelenggaraan seminar yang diikuti oleh tidak kurang dari 300 peserta ini bertujuan antara lain:
– menghimpun dan merumuskan konsep, dengan membangun perbibitan sapi potong yang berdaya saing dan berkelanjutan, serta pengembangan industri peternakan sapi potong.
– sebagai forum pertukaran informasi, teknologi peternakan, serta sosialisasi hasil-hasil penelitian yang terkait dengan pengembangan sapi potong.
– meningkatkan jejaring informasi dan kerjasama antara lembaga penelitian, perguruan tinggi, praktisi peternakan serta masyarakat peternakan lainnya dalam upaya pengembangan sapi potong.
Adapun pembicara yang hadir dalam seminar dalam rangka Kongres ISPI X ini yakni Dirjen Peternakan Dr Tjeppy D Soejana yang akan mengangkat topik ‘program perbibitan dan penjaringan betina produktif dalam mendukung swasembada daging sapi 2014’, peneliti Pusat Pengembangan peternakan Prof Kusuma Diwyanto yang membahas ‘model perbibitan sapi potong yang berdaya saing dan berkelanjutan’.
Pembicara lain adalah Direktur Pusat Kajian Sistem Produksi Ternak Gembala dan Padang Penggembalaan kawasan Tropika dari Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Prof Suhubdy dan Direktur PT Berdikari United Livestock, Ir. Tedddy Soetiana. Kedua pembicara yang disebut terakhir mengangkat tema masing-masing yakni ‘pengembangan perbibitan sapi potong berbasis masyarakat, suatu kajian kasus peternakan rakyat provinsi NTB’, dan ‘bisnis plan PT Berdikari United Livestock sebagai sentra Bibit Sapi Potong di Indonesia Timur’
Seminar yang dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrir Yassin Limpo ini diiikuti oleh para pengambil kebijakan, pakar, peneliti, praktisi peternakan, pengguna jasa peternakan, serta pelaksana lapangan baik dari BUMN, swasta maupun dari instansi pemerintah. red