Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Riset

Sapi Sering ‘Emosi’, Kualitas Dagingnya Buruk

  • Livestock Review
  • Aug 20, 2013
  • No comments
  • 5 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Riset. Temperamen sapi ternyata mempengaruhi bagaimana mereka bersikap, berhadapan dengan penyakit, dan bagaimana cara terbaik untuk merawat ternak tersebut. Para ahli menemukan bahwa temperamen sapi mempengaruhi bagaimana mereka bersikap, bagaimana ternak-ternak itu berhadapan dengan penyakit, dan bagaiman cara terbaik untuk merawat ternak tersebut.

Dalam studinya, Peneliti asal US Department of Agriculture (USDA) memperhatikan kejadian-kejadian yang menyengsarakan para anak sapi seperti penyapihan, transportasi, dan vaksinasi yang merupakan kejadian rutin dialami mereka saat dipelihara. Peneliti kemudian mengamati hubungan tak langsung antara stres dan temperamen sapi terkait dengan transportasi, tantangan bagi daya tahan tubuh, serta tingkat produksi.

Ada 24 sampai 36 anak sapi yang digunakan untuk setiap penelitian, tergantung uji yang dilakukan. Sebuah sistem gugur, yang mengukur tingkat di mana hewan yang bersangkutan mampu bertahan, digunakan untuk mengetahui temperamen mereka. Sistem penilaian terkait dengan sistem gugur juga digunakan untuk mengalkukasikan nilai temperamen mereka. Apakah masuk ke kategori tenang, temperamen tinggi, atau sedang.

Ketika berhadapan dengan bakteri berbahaya, sapi menunjukkan perbedan signifikan dalam perilaku mempertahankan diri dari penyakit, tergantung temperamen mereka. Semakin tinggi temperamen, sapi yang bersangkutan semakin tidak terlihat sakit.

Namun, sapi yang tenang cepat menunjukkan tanda-tanda mereka akan terserang penyakit. Diketahui pula bahwa sapi dengan temperamen tinggi tidak memiliki daya tahan yang kuat terhadap vaksin dibandingkan dengan sapi dari kawanan yang sama, namun dengan temperamennya lebih rendah.

Dalam studi berbeda, tim peneliti juga menemukan bahwa penyebab utama stres pada sapi bukanlah pada sesi transportasi, tetapi proses digotong dan diangkut ke truk angkut. Meski begitu, durasi perjalanan dan kondisi transportasi diketahui membawa efek negatif pada lemak antar otot atau pola marbling pada daging, yang digunakan sebagai sumber energi utama bagi para sapi yang ditransportasikan.

Marbling, atau pola pada daging sapi sendiri menentukan tingkat kualitas daging. Semakin rendah tingkat marbling, semakin rendah pula kualitas daging tersebut. Sapi dengan temperamen tinggi memiliki cadangan lemak yang rendah. Ini menandakan bahwa temperamen membawa pengaruh pada tingkat kualitas akhir daging sapi yang bersangkutan.

sumber: ng | editor: diana mandagi

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Pemerintah Berencana Bangun Terminal Ternak Antar Pulau. Baru Rencana, Belum Eksekusi…

  • Livestock Review
  • Aug 19, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

China Sedot Seperempat Produksi Daging Dunia

  • Livestock Review
  • Aug 21, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.