Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

Sapi Potong 99 Ribu Ekor untuk Songsong Ramadan dan Idul Fitri

  • Livestock Review
  • Jul 6, 2013
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, News. Stok sapi yang dimiliki Asosiasi Produsen Feedlot dan Daging Indonesia (Apfindo) berasal dari 99.000 ekor sapi ex impor dan 10.000 ekor sapi lokal. Dengan berlandaskan hal itu, jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Apfindo menyiapkan stok sapi potong untuk keperluan hari raya keagamaan terbesar di dunia tersebut.

Sekitar 50.000 ekor atau 46% sapi siap potong tersebut akan didistribusikan ke rumah potong yang ada di sekitar Jabodetabek. “Sisanya tersebar untuk distribusi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera,” ujar Johny Lianto, Direktur Eksekutif Apfindo di Jakarta belum lama ini.

Per 1 Juli 2013, posisi stock sapi bakalan yang digemukkan oleh perusahaan feedlot anggota APFINDO tercatat sebanyak 147.747 ekor. Dari jumlah tersebut, 117.747 ekor (79,7%) merupakan sapi bakalan ex impor dan 30.000 .ekor (20,3%) adalah sapi bakalan lokal. “Stok itu berasal dari 27 perusahaan penggemukan,” kata Johny.

Adapun, Penyebaran populasi sapi bakalan ex impor berada di lima propinsi, yaitu 13,8% di wilayah Sumatra Utara, 34,3% di wilayah Lampung, 38,7% di wilayah Jawa barat, dan 13,2% di wilayah Banten. Sedangkan di propinsi Jawa Timur khusus penggemukan sapi lokal.

Stok sapi bakalan ex impor per 1 Juli merupakan realisasi impor triwulan II (April, Mei, Juni) serta percepatan sebagian impor triwulan III (Juli), sesuai jumlah kuota ijin impor yang telah diberikan Pemerintah untuk tahun 2013.

Siapkan stok lebih banyak

Johny menjelaskan tingginya kebutuhan daging sapi saat lebaran dan idul fitri membuat kandang penggemukan harus menyiapkan sapi lebih banyak dari hari biasa. Sehingga, Johny mengkhawatirkan adanya stok sapi pada kuartal IV (Oktober sampai Desember). Sebab alokasi kuota impor periode triwulan IV 2013 baru dapat direalisasikan distribusinya di triwulan I 2014. “Apalagi pada kuartal IV hampir bertepatan dengan hari raya Idul Adha, Natal dan tahun baru,” kata Johny. Makanya, Johny meminta supaya pemerintah memajukan atau mempercepat realisasi impor kuota triwulan IV agar dapat dimulai pada periode triwulan III (Juli, Agustus, September).

Tahun 2013 Pemerintah memberikan ijin impor sapi bakalan sebanyak 267.000 ekor, turun 6% dibandingkan tahun 2012 dan turun 33% dibanding tahun 2011. Kapasitas kandang terpasang perusahaan feedlot anggota Apfindo saat ini mencapai 325.000 ekor untuk satu siklus penggemukan (90-100 hari) atau kapasitas output produksi yang mencapai 1,3 juta ekor per tahunnya. Dengan ijin impor tahun 2013 tersebut serta serapan sapi bakalan lokal sekitar 60.000 ekor per tahunnya , maka utilisasi kapasitas kandang terpasang saat ini hanya mencapai 25%.

sumber: k0ntan | editor: soeparno

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Susu, Penyelamat Perekonomian Belanda

  • Livestock Review
  • Jul 5, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Indonesia Siap Beli Lahan Peternakan di Australia

  • Livestock Review
  • Jul 7, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.