livestockreview.com, News. Sapi dan kerbau menjadi komoditas ternak andalan dalam menyediakan pangan hewani secara mandiri untuk seluruh negeri. Hal itu telah dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian, dengan adanya program Sikomandan sejak 2020 lalu.
Program Sikomandan yang merupakan kepanjangan dari sapi kerbau komoditas andalan negeri tersebut dijelaskan oleh Muhammad Imron dari Direktorat Perbibitan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) dalam Webinar Online Nasional (Web Onas) yang mengusung tema Dampak Pandemi Covid19 bagi Agribisnis Peternakan pada Senin, 18 Januari 2021. Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI) dan Indonesia Livestock Alliance (ILA) tersebut dilaksanakan melalui sebuah aplikasi dalam jaringan (daring), diikuti oleh tidak kurang dari 400 peserta.
Program tersebut merupakan kelanjutan dari program Gertak Birahi dan Ineminasi Buatan (GBIB) pada 2015 lalu, yang kemudian berlanjut pada program Upaya Khusus Sapi Betina Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) pada kurun 2017-2019 yang merupakan kegiatan yang terintegrasi untuk percepatan populasi sapi dan kerbau secara berkelanjutan.
Lebih jauh Imron memaparkan tentang kinerja program Sikomandan, yakni pengendalian pemotongan betina produktif yang targetnya Target 2020 : 7.494 Ekor, dan terealisasi sampai dengan September sebanyak 5.523 Ekor (73,70%); pemenuhan hhijauan pakan target pada 2020 sebanyak 91 Ha, realisasi sampai dengan Oktober 2020 mencapai 86 Ha (94,51%); pengadaan semen beku yang targetnya pada 2020 sebanyak 3.243.510 dosis, realisasi hingga September 2020 mencapai 3.492.569 Dosis (107,68%); pengadaan nitrogen cair yang targetnya pada 2020 sebesar 1.552.319 dosis, realisasi hingga September 2020 mencapai 1.350.000 Liter (86,97%); penanggulangan gangguan reproduksi yang pada tahun anggaran 2020 termasuk dalam kegiatan refokusing dan penghematan.
sumber: ismapeti-ila| editor: sugiyono