Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Rambu-rambu Memilih Susu formula

  • Livestock Review
  • Sep 15, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Susu formula menjadi alternatif kala bayi tak dapat mengkonsumsi ASI dalam jumlah.Namun konsumen jeli dalam memilih susu formula. Sebab, bila susu formula yang dipilih tidak cocok, bisa timbul gangguan tumbuh kembang bayi yang terjadi terus-menerus dalam jangka panjang. Prinsip pemilihan susu yang tepat dan baik harus sesuai dan bisa diterima sistem tubuh anak
Semua susu formula yang beredar di Indonesia dan di dunia harus sesuai dengan standar Recommendation Dietary Allowance (RDA). Standar RDA untuk susu formula adalah jumlah kalori, vitamin, dan mineral harus sesuai dengan kebutuhan bayi untuk mencapai tumbuh kembang optimal.

Setiap perusahaan susu harus memenuhi beberapa standar kesehatan internasional, seperti Hazard Analytical Critical Control Point dan Good Manufacturing Practices. Pemeriksaan itu dilakukan oleh auditor khusus, juga oleh petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan. Ketika ada pengalengan susu yang tak sempurna, ada cacat, atau ada lubang pada kaleng, susu harus dibuang. Kerusakan seperti itu menjadi pintu masuk bagi bermacam bakteri, seperti Salmonella, yang menyebabkan tifus, atau E. coli, yang memicu diare. “Susu punya komposisi yang bagus untuk manusia, sekaligus sebagai tempat tumbuh bakteri,” ujar guru besar bidang mutu pangan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Roosita Lobo Balia.

Jangan Tergiur oleh zat-zat ‘ajaib’ yang ditambahkan ke dalam susu Formula

Menurut Roosita, dari proses pembuatannya, susu bubuk seharusnya telah steril dari segala bakteri. Sebab, susu yang dipancarkan dengan kuat itu sekaligus dipanaskan dengan suhu 150-260 derajat Celsius dalam hitungan detik agar kualitasnya tidak rusak. Namun, setelah proses itu, bakteri punya celah masuk ketika susu bubuk ditambahi formula dengan beragam fungsi. Misalnya vitamin A, D, E, dan K serta asam amino yang mencerdaskan otak dan probiotik supaya bayi memiliki bakteri pencerna yang bagus dalam usus.

Proses penambahan formula itu terjadi dalam suhu kamar sekitar 37 derajat Celsius, yang memungkinkan bakteri seperti Enterobacter sakazakii-bakteri berbahaya penyebab meningitis-masih bisa tumbuh. “Bakteri itu akan ikut pada penambahan apa saja pada temperatur yang tidak steril,” ujar doktor mikrobiologi pangan dari University of New South Wales, Australia, itu.

Untuk itulah, jangan terlalu tergiur oleh zat-zat “ajaib” yang ditambahkan ke dalam susu formula. Beberapa penelitian menunjukkan pemberian asam lemak AA dan DHA pada bayi prematur memang bermanfaat. Tapi, bagi bayi yang lahir cukup bulan (bukan prematur), pemberian kedua zat itu tidak memberikan faedah signifikan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun merekomendasikan pemberian AA dan DHA hanya pada bayi prematur.Jadi bijaklah memilih susu formula. Ingat celetukan iklan: “Buat anak kok coba-coba.

sumber: tempo | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Riset

Memanfaatkan Bulu Ayam untuk Bahan Plastik

  • Livestock Review
  • Sep 14, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • lain-lain
  • Produk Olahan

Takaran Benar Konsumsi Keju

  • Livestock Review
  • Sep 17, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama
  • news

Membangun Kandang Tertutup (Closed House) Ayam Broiler

  • Dec 7, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama
  • news

Berkelit dari Penyakit Necrotic Enteritis (NE) pada Unggas

  • Dec 6, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Kenali Titik Kritis Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler di Masa Brooding

  • Dec 4, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sukses Selenggarakan ‘the 10th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP X) 2023’

  • Nov 13, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Antisipasi Cekaman Panas di Budidaya Ayam Broiler

  • Nov 9, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    • news
    Membangun Kandang Tertutup (Closed House) Ayam Broiler
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    • news
    Berkelit dari Penyakit Necrotic Enteritis (NE) pada Unggas
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Kenali Titik Kritis Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler di Masa Brooding
  • 4
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Antisipasi Cekaman Panas di Budidaya Ayam Broiler
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    • news
    Identifikasi Penyakit-penyakit di Masa Brooding Ayam Broiler
 

Instagram

Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.