Livestockreview.com, Bisnis. Perekonomian Indonesia yang semakin mantap meningkatkan peluang bisnis dunia industri. Jumlah penduduk yang melimpah, pembengkakan jumlah kelas menengah ke atas, dan peningkatan daya beli menjadikan pasar Indonesia semakin potenisial. “Indonesia mempunyai kekuatan ekonomi luar biasa, manfaatkanlah itu tidak usah gegabah ingin merambah pasar global “ ungkap Sucipto Prayitno mengutip pernyataan salah satu profesor Harvard. Lalu bagaimana dengan proyeksi dunia peternakan di tahun 2013, apakah mempunyai potensi berkembang di tahun 2013, apa saja isu di industri peternakan yang mungkin akan terlihat seksi di tahun 2013?
Pertanyaan retoris tersebut diungkapkan pada tanggal 21 Februari 2013 lalu di Bogor, Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) mengadakan seminar bertajuk “Outlook Industri Peternakan 2013”. Seminar yang mengupas tuntas proyeksi indutri peternakan di tahun 2013 lengkap dengan analisis finansial dan manajemen logistiknya.
Dalam acara itu, Vice President Bank Mandiri Sucipto Prayitno mengungkapkan, konsumsi domestik produk hewani akan meningkat pada tahun 2013. Peningkatan daya beli dan perubahan konsumsi kelas menengah akan meningkatlan trend impor daging. Tentu saja hal ini akan meningkatkan harga daging dan hanya memberikan keuntungan kepada makelar daging. Sucipto mengakui bahwa keuntungan tidak pernah sampai kepada peternak. “Pikirkan cara agar harga daging mahal tetapi harga bakalan tidak terlalu mahal sehingga peternak untung”.
Pembibitan menjadi tahapan pemenuhan daging yang paling penting tetapi tidak terlalu menguntungkan. Tahapan ini memerlukan intervensi pemerintah karena hanya disentuh oleh peternak kecil. Berbeda dengan tahapan penggemukan, pemotongan hewan, dan perdagangan daging yang sarat dengan pemilik modal karena keuntungan yang melimpah.
follow our twitter: @livestockreview
penulis: h3st1 | editor: soegiyono