Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama
  • news

Peta Pelaku Bisnis Peternakan Broiler Indonesia

  • the editor
  • Nov 19, 2011
  • One comment
  • 2 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Industri pengembangbiakan ayam broiler di Indonesia masih menjadi pasar yang sulit dimasuki pemain baru. Selain karena industri itu rentan dengan isu penyakit hewan seperti Avian Influenza alias flu burung, usaha pengembangbiakan ayam khususnya broiler masih didominasi produsen komersial skala besar. 

Indonesia memiliki sekitar 40 produsen broiler, 16 perusahaan di antaranya termasuk kategori skala besar. Enam belas perusahaan skala besar itu menguasai 75% pangsa pasar industri produksi broiler.

Charoen Pokphand yang menguasai bisnis peternakan bibit ayam atau day-old-chick (DOC) hingga pabrik pengolahan daging ayam menguasai 30% pangsa pasar produksi broiler. Japfa Comfeed yang berbisnis utama sama dengan Charoen, memegang 20%, Malindo 8%, Sierad Produce 5%, CJ 6%, Wonokoyo 5%, dan produsen komersial lainnya memegang 25%.

Perusahaan skala besar itu rata-rata menguasai semua rantai pengembangbiakan ayam mulai dari pemberian pakan ayam hingga pengolahannya.

Sementara perusahaan kecil kebanyakan terlibat kontrak peternakan dengan para produsen komersial itu. Sisanya, perusahaan independen kelas menengah yang mengelola peternakan semikomersial.

Namun, banyaknya pemain pengembangbiakan DOC ini belum sejalan dengan konsumsi di dalam negeri. “Masyarakat Indonesia masih lebih mengandalkan tahu dan tempe sebagai sumber protein,” ujar Managing Director Head of Food and Agribusiness Research and Advisory Asia Rabobank International John Baker, pertengahan Nopember ini.  follow our twitter: @livestockreview

sumber: kontan | editor: soegiyono

the editor

Menyelesaikan kuliah di Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan Yogyakarta, pada 2006 bersama beberapa para ahli teknologi pangan merintis pendirian majalah teknologi dan industri pangan.Minat yang disukai adalah dalam hal jurnalistik, pangan, peternakan, wira usaha dan teknologi.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Tokoh

Membangun Industri Peternakan di Desa Sendiri

  • the editor
  • Nov 18, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Kian Banyak Orang Makan Daging, Impor Sapi Diprediksi Masih Tinggi

  • the editor
  • Nov 21, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.