Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

Pertaruhan Program Swasembada Daging 2014

  • Livestock Review
  • Feb 9, 2011
  • One comment
  • 1 view
Total
0
Shares
0
0
0
0
0
Livestockreview.com, Berita. Permintaan sapi potong dewasa ini meningkat akibat kebijakan pembatasan impor daging. Hal ini disebabkan Kementerian Pertanian mengurangi pengadaan daging sapi beku asal Australia dan Selandia Baru dari 73,6 ribu ton tahun lalu menjadi 50 ribu ton pada tahun ini. Pembatasan impor ini bagian dari rencana besar swasembada daging sapi pada 2014.
Melalui program ini, target populasi sapi nasional naik menjadi sekitar 17 juta ekor dari sebelumnya 12 juta ekor. Penyediaan daging sapi nasional juga dipatok naik 90 persen menjadi 420,2 ribu ton. Bisa ditebak, importirlah yang tak puas dengan kebijakan ini. Mereka menuding pemerintah tak punya data valid. Pemerintah mencatat pengurangan impor hanya 23,6 ribu ton. Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) punya catatan berbeda. Realisasi impor daging beku tahun lalu 120 ribu ton. Bila tahun ini cuma dijatah 50 ribu ton, berarti ada kesenjangan 70 ribu ton.
Perbedaan data mencolok ini menunjukkan urusan pengadaan daging sapi impor masih tak jelas. Seorang importir yang dijatah 500 ton, misalnya, ternyata bisa mendatangkan sapi berlipat ganda dengan berbagai cara. “Apa sih yang tidak bisa,” katanya. Para importir juga mengeluhkan pembagian kuota impor. “Pembagian jatahnya tak transparan dan menguntungkan perusahaan tertentu,” ujarnya.
Gara-gara ribut-ribut itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Prabowo Respatyo, pada minggu lalu, mengumpulkan importir daging di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta. Menurut Prabowo, pengurangan kuota diterapkan agar daging impor tak membanjiri pasar lokal. Tapi, di akhir pertemuan itu, Kementerian sepakat menghitung ulang pasokan dan permintaan daging. Pembatasan kuota impor daging juga akan dikaji ulang.
Mimpi Indonesia berswasembada daging tercetus pada 2005. Pemerintah ingin mengulang sukses sebagai negara pengekspor sapi, seperti era 1970-an. Pada 1972, misalnya, Indonesia mengapalkan 14 ribu sapi dan 14 ribu kerbau ke Singapura serta Hong Kong. Tapi target swasembada meleset, lalu diundurkan pada 2010. Cita-cita melipatgandakan produksi sapi kembali menggantung di awang-awang, digeser lagi ke 2014.
Kelihatannya pemerintah belum siap mewujudkan swasembada daging. Tidak ada strategi jitu meningkatkan produktivitas sapi lokal, termasuk pakan hijau dan bibit unggul. Strategi bujet juga kurang tepat karena lebih banyak difokuskan pada kesehatan hewan, bukan pada peningkatan produktivitas dan populasi. Pemerintah pun tak memiliki data akurat tentang produksi dan konsumsi daging sapi dalam negeri. Pencacahan ternak terakhir dilakukan pada 1994. Sensus pun baru dilakukan kembali tahun ini.
Program swasembada daging biasanya dibarengi dengan pengurangan impor daging beku yang celakanya justru bisa kontraproduktif. Permintaan daging di dalam negeri malah cenderung naik dan akhirnya jomplang alias tak seimbang dengan pasokan daging lokal. Akibatnya, harga daging dan sapi terus melambung. Walhasil, para tengkulak lalu berburu ke sentra-sentra peternakan sapi, mengiming-imingi dengan harga tinggi. Peternak banyak yang tergiur. Mereka ramai-ramai menjual dan memotong sapi, termasuk sapi-sapi betina. Ini gawat, karena populasi sapi lokal terancam menyusut, dan program swasembada dalam bahaya.
Dukungan anggaran
Walau demikian, Kementerian Pertanian jalan terus mewujudkan megaproyek ini. Menurut Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi, pemerintah telah menyediakan anggaran mendukung swasembada daging. Kementerian ini lalu mengusulkan tambahan Rp 250 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010 -yang pada semester kedua baru bisa tersedia.
Menurut Bayu, merealisasi program ini sangat sulit. Agar ambisi itu terwujud, mesti ada 17 juta ekor sapi. Saat ini populasi sapi lokal hanya sekitar 12 juta ekor. Minimnya infrastruktur dan pakan juga menjadi kendala besar. Ini salah satu tantangan berat pemerintah.
Sapi betina produktif juga hendak diselamatkan. “Saban tahun, 200 ribu ekor sapi betina produktif dipotong untuk konsumsi,” kata Menteri Pertanian Suswono. Kementerian Pertanian mengalokasikan dana Rp 700 miliar plus tambahan Rp 250 miliar-bila disetujui Dewan Perwakilan Rakyat-untuk pembelian sapi-sapi betina produktif ini. Mereka akan disalurkan kepada para peternak.
sumber: tempo | editor: sugiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Nilai Tukar Peternak Turun 1,07%

  • Livestock Review
  • Feb 2, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • news

Himpunan Ilmuwan Peternakan Indonesia Dideklarasikan

  • Livestock Review
  • Feb 11, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.