Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

Permintaan Bahan Baku Pangan Pengaruhi Harga Pakan

  • Livestock Review
  • Nov 19, 2012
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

 

Livestockreview.com, Bisnis. Pakan adalah bagian terpenting dalam industri perunggasan. Bisnis ini sangat dipengaruhi pertumbuhan GDP dunia, harga pangan dunia, konsumsi pakan/kapita, dan impor bahan baku pakan. Pertumbuhan GDP dunia berpengaruh tidak langsung terhadap industri pakan.

Penurunan GDP dunia yang menurun pada tahun 2008-2009 berpengaruh terhadap peningkatan harga pangan dunia, terutama harga jagung dan kedelai.

Harga pangan dunia dari tahun 1990 hingga 2007 cukup stabil, namun karena terjadinya krisis global pada tahun 2008 mengakibatkan kenaikan harga pangan yang cukup tinggi dan dirasakan dampak hingga sekarang. Tingginya harga jagung dan kedelai yang juga merupakan bahan baku utama pakan unggas menyebabkan tingginya harga pakan di Indonesia. Bencana kekeringan di Amerika, terutama sentra produksi jagung dan kedelai sangat berpengaruh terhadap melambungnya harga bahan pakan.

Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Asohi di Jakarta belum lama ini, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pakan Ternak (GPMT) Sudirman mengatakan, berdasarkan harga jagung rata-rata di Amerika Serikat, harga jagung dari tahun 1973 hingga 2007 tidak melebihi $3.50. Pada tahun 2008, harga jagung rata-rata di Amerika Serikat mengalami peningkatan yang tinggi, yaitu sekita $4.00-$4.50, dan hingga tahun 2011 sudah mencapai $6.00.

Hal ini juga terjadi pada harga kedelai rata-rata di Amerika Serikat, harga kedelai dari tahun 1973 hingga 2007 tidak melebihi $8.00. Harga kedelai rata-rata di Amerika Serikat mulai mengalami peningkatan yang tinggi, yaitu sekitar $11.00, hingga tahun 2011 juga terus mengalami peningkatan menjadi $13.00. Di Indonesia, sebelum harga kedelai dunia mengalami peningkatan, harga kedelai di Indonesia sudah mengalami kenaikan karena kurangnya kedelai di pasar domestik karena terhambatnya transportasi di Argentina.

penulis: r1k4 | editor: soegiyono

follow our twitter: @livestockreview


Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

DOC Broiler pada 2013 akan Diproduksi 2,2 Milyar Ekor

  • Livestock Review
  • Nov 16, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Perlu 50 Hari untuk Mengkonversi 5000 Ekor Sapi Menjadi Daging Siap Olah

  • Livestock Review
  • Nov 20, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.