Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Kampus

Peresmian Penutupan Program Work Base Academy #2 Kerjasana Fapet UGM – Charoen Pokphand Indonesia

  • Livestock Review
  • Apr 25, 2021
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Sebanyak 28 peserta yang berasal dari 13 universitas di Indonesia mengikuti closing ceremony WBA #2 secara daring. Closing ceremony ini dihadiri oleh perwakilan dari pihak Fakultas Peternakan UGM, Charoen Pokphand Indonesia, dan seluruh peserta magang. Program Work Based Academy (WBA) #2 kerjasama antara Charoen Pokphand Indonesia dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada tersebut resmi ditutup pada Jum’at, 23 April 2021.

Terdapat pemaparan overview program pada closing ceremony yang disampaikan oleh Ir. M. Syafri Afriansyah selaku General Manager Human Capital PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Ia memaparkan bahwa program magang yang dimulai pada Bulan Oktober 2020 tersebut sudah memberikan banyak pelajaran bagi para peserta seperti proses budidaya broiler secara detail, ada juga tambahan materi melalui sharing session yang dilakukan oleh area head, dan dilakukan monitoring evaluasi untuk mengetahui perkembangan magang tiap perserta.

“Tema material sudah kompleks sehingga standar yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan sangat baik. Di industri 4.0 para peserta sudah seharusnya mendapatkan gambaran teknologi untuk menunjang industri dan hal ini sudah mulai terlihat dari mini project yang telah dilakukan. Tentu harapannya bisa membangun industri perunggasan di era 4.0,” tambah Dr. Muhsin Al Anas selaku koordinator Work Based Academy #2.

“Berakhir sudah program WBA #2, kami merasa berbahagia dan bersyukur karena program ini mulai dikenal. Perpaduan antara peningkatan kualitas SDM dan penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi perkembangan dunia industri perunggasan. Kedepannya, WBA ini semoga dapat dibuat menjadi continous education sehingga menjadikan semakin semangat dalam terjun ke bidang industri karena sudah memiliki banyak pengalaman” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU. ASEAN. Eng. ketika menutup program WBA secara daring.

Presiden Direktur PT CHaroen Pokphand Indonesia Thomas Effendy menambahkan, program ini bisa ditingkatkan untuk ke depannya agar semakin baik dan terus memberikan dampak yang positif bagi dunia industri perunggasan. “Semoga program ini terus berjalan, karena program ini dirasa penting bagi para fresh graduate untuk bisa menjadikan para sarjana peternakan mempunyai jenjang karir yang baik,” katanya. Ia berharap program Work Based Academy menjadi jembatan antara perguruan tinggi dengan industri untuk membekali pengetahuan seputar manajemen budidaya unggas dengan langsung terjun di lapangan.

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Topik terkait
  • event peternakan
Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Tata Kelola Pemberian Pakan untuk Tingkatkan Produktifitas Sapi

  • Livestock Review
  • Mar 24, 2021
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Kampus

Pendampingan Pembuatan Susu Pasteurisasi oleh Fapet UGM di Desa Tahunan, Pacitan, Jatim

  • Livestock Review
  • Apr 25, 2021
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Kampus

Mahasiswa UGM Kenalkan Metode Biokonversi Maggot untuk Kelola Limbah Organik Rumah Tangga

  • Sep 14, 2022
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Apakah Sah Sapi Terjangkit PMK untuk Qurban?

  • May 25, 2022
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Kemeriahan Festival MBKM 2.0 di Fakultas Peternakan UGM

  • Jan 7, 2022
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Semangat Merantau Para Peserta Magang Perunggasan WBA

  • Dec 31, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Pengembangan Manggot sebagai Biokonversi Sampah dan Alternatif Bahan Pakan Ternak

  • Dec 22, 2021

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.