Livestockreview.com, Kampus. Untuk memberdayakan istri peternak, Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta melakukan pendampingan pembuatan susu pasteurisasi di Desa Desa Tahunan, Pacitan, Jawa Timur. Kegiatan itu merupakan salah satu aktifitas pengabdian UGM kepada masyarakat terhadap kelompok peternak Bumi Rahayu di Desa Tahunan yang selama ini banyak menggantungkan penjualan susu kepada koperasi.
Pendampingan dilakukan dengan pelatihan cara memerah susu yang benar dan sehat. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pengolahan susu yang mengombinasikan dengan potensi lokal, yaitu empon-empon. Ambar menjelaskan, pengolahan susu segar menjadi susu pasteurisasi dapat meningkatkan pendapatan peternak.
Selama ini susu segar yang tidak terjual seringkali terbuang akibat dari minimnya pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan susu. Dengan pendampingan tersebut, susu segar dapat diolah menjadi produk pangan olahan susu yang lezat, bergizi, tahan cukup lama, dan bernilai jual lebih tinggi. Empon-empon dipilih sebagai bahan tambahan karena merupakan tanaman unggulan di desa tersebut. Selain itu, tanaman ini dipercaya dapat meningkatkan antibodi.
Prof. Ir. Ambar Pertiwiningrum, M.Si., Ph.D., IPM., ASEAN. Eng, Dosen Fakultas Peternakan UGM selaku ketua kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Selasa (20/4) di Fakultas Peternakan UGM mengatakan, selama ini peternak menjual susu dalam keadaan segar dan tidak mengolahnya apabila tidak habis terjual. Susu yang tidak terjual diberikan secara cuma-cuma kepada tetangga atau dicampurkan pada pakan sapi. Kondisi ini menjadikan pendapatan harian para peternak menjadi berkurang terlebih dengan adanya pandemi Covid-19. Bahkan, ada peternak yang mulai menjual sapinya karena tidak dapat membeli pakan.
Setelah diberikan pelatihan pengolahan susu, peternak dilatih untuk memasarkan produk susu pasteurisasi secara online melalui media sosial. Peternak juga dilatih mempublikasikan video dan foto produk, memilih kata-kata kreatif dalam promosi, dan dilatih menggunakan hashtag agar produk mudah ditemukan oleh konsumen. Dengan pendampingan pembuatan susu pasteurisasi tersebut, maka kini tidak ada lagi susu yang terbuang.
Kegiatan yang dilakukan oleh Ambar bersama tim peneliti lainnya yakni Prof. Catur Sugiyanto, MA., Ph.D. dan Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto juga melakukan pendampingan dan penguatan kelembagaan wanita. Hal ini penting dilakukan karena dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan dan konsumsi pangan rumah tangga yang menjadi anggota kelompoknya.
Ambar dan timnya melaksanakan asistensi, fasilitasi, serta pengembangan kapasitas anggota kelompok berupa peningkatan pendidikan pangan dan gizi.