Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • news

Pemerintah Perintahkan Reekspor 51 kontainer Daging Impor Ilegal

  • Livestock Review
  • Mar 29, 2011
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0
Livestockreview.com, Berita. Pemerintah akhirnya menolak status 51 kontainer daging impor yang sejak Januari 2010 lalu tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok. Artinya, daging impor asal Australia, Amerika Serikat dan Selandia Baru ini harus segera dikeluarkan dari wilayah Indonesia.
Ketua Badan Karantina Banun Harpini mengungkapkan, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok telah melakukan investigasi terhadap 51 kontainer yang berisi 921 ton daging impor yang tidak memenuhi persyaratan impor. Badan Karantina juga telah menerima surat dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 22019/HK.430/F/03/2011 tanggal 22 Maret 2011 mengenai Surat Pemberitahuan Pemasukan (SPP) dengan format baru.
Dalam surat ini disebutkan SPP pengganti tidak boleh digunakan untuk mengambil produk daging dan jeroan (51 kontainer) yang sudah tertahan di Tanjung Priok. “Berdasarkan surat ini, maka Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok telah melakukan penolakan terhadap 51 kontainer tersebut,” ujarnya di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Berdasarkan peraturan para pemilik 51 kontainer daging impor ini diberi waktu tiga hari untuk memindahkan barangnya dari wilayah Indonesia. Kalau pemilik memiliki kesulitan memperoleh alat angkut untuk melakukan re-ekspor, maka akan diberikan waktu paling lama tujuh hari kerja. “Jika dalam waktu tujuh hari pemilik belum bisa mengeluarkan barangnya dari Indonesia, maka Badan Karantina akan melakukan pemusnahan,” jelas Banun.
Banun bilang 51 kontainer daging impor ini dimiliki oleh empat perusahaan importir daging. Sayangnya, Banun menolak untuk menyebutkan keempat perusahaan pemilik daging ini. Tapi di kalangan wartawan di Kementerian Pertanian, telah diketahui keempat perusahaan itu adalah CV Cahaya Karya Indah yang memiliki 22 kontainer, CV Surya Cemerlang Abadi sebanyak 4 kontainer, PT Berkat Mandiri Prima sebanyak 7 kontainer, PT Anzindu Gratia International sebanyak 18 kontainer.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso mengungkapkan, untuk mencegah terulangnya kasus seperti ini, mulai April nanti Kementan akan mengubah prosedur impor daging sapi. Selama ini, SPP impor daging bisa dibuat atau diajukan setelah daging mendarat di pelabuhan Indonesia, atau saat daging impor ada dalam perjalanan. Ke depan izin impor dan SPP harus diajukan terlebih dulu untuk diseleksi, setelah itu baru boleh melakukan impor.
Seperti diketahui, tahun ini Kementan menetapkan kuota impor daging sebanyak 50.000 ton. Tahun ini ada sekitar 37 importir yang mendapatkan izin impor daging yang diberikan oleh Kementan.
Dari jumlah kuota impor itu, berdasarkan data Kementan hingga saat ini permohonan SPP dari importir yang masuk ke Kementan sebanyak 155.279,26 ton. Dari jumlah itu, Kementan telah menerbitkan SPP sebanyak 27.528 ton atau sekitar 18% dari total permohonan. Rinciannya, SPP untuk impor daging sapi sebanyak 22.844 ton dan SPP untuk jeroan sebanyak 4.684 ton.
Daging impor ilegal ini juga didemo oleh masyarakat peternak dari berbagai daerah, karena ternyata daging tersebut telah merembes ke pasar, dan ini sangat merugikan peternak.
sumber: kontan | editor: soegiyono
Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • news

Demo Peternak Menolak Kuota Impor Daging 98 ribu Ton

  • Livestock Review
  • Mar 24, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • news

Harga Sapi dan Kambing Turun, Ayam Stabil

  • Livestock Review
  • Apr 1, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM

  • Oct 30, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak

  • Sep 28, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura

  • Sep 17, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu

  • Jul 6, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

AINI Diharapkan Peran Aktifnya dalam Pembangunan Pakan Nasional

  • Jun 12, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.