Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Opini

Pelajaran Penting dari Program Swasembada Daging 2014 (Bag II – Tamat)

  • Livestock Review
  • Dec 21, 2013
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Opini. Di aspek budidaya ternak, kini semakin jelas potret kondisi sapi dan peternaknya. Cukup banyak sapi yang terabaikan oleh peternak karena keterbatasan tenaga dan curahan waktu peternak dalam mengurus ternaknya. Ini mengakibatkan kondisi sapi yang lebih banyak kurusnya daripada gemuknya.

Sebagian besar peternak tidak berbisnis ternak tetapi hanya sekadar memelihara ternak dan menabung tenaga untuk kemudian ditukar uang pada saat dibutuhkan. Tidak ada perencanaan usaha peternakan sapinya karena mayoritas peternak hanya memiliki 2-3 ekor sapi per peternak. Sapi yang dipelihara peternak tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang luasnya hampir sama dengan benua Eropa dan budaya masyarakat berbeda antardaerah dalam memelihara ternak sapinya.

Di aspek hulu, baru disadari pula bahwa ternyata kita tidak memiliki sapi lokal berkualifikasi bibit. Selama ini peternak dan masyarakat sering menyebut betina produktif sebagai bibit. Cukup sering juga terdengar bahwa sapi dengan postur tubuh besar disebut sebagai bibit yang bagus. Kurangnya pemahaman tentang bibit mengakibatkan sapi silangan yang pada umumnya berpostur lebih besar daripada postur sapi lokal disebut sebagai bibit unggul. Dan masih banyak kesalahan peternak dalam memaknai bibit.

Kompleksitas,kesemrawutan, dan ketidakseragaman dalam pengelolaan sapi oleh peternak di seluruh Indonesia yang terkuak satu per satu dalam hiruk pikuk program swasembada daging sapi itu yang datanya dijadikan sebagai landasan dalam menyusun strategi nasional. Itu jelas berbeda dengan kondisi peternakan sapi di Australia yang relatif seragam pengelolaannya,seragam bangsa sapinya, dan seragam semua aspek pemeliharaannya. Namun perbedaan tajam tersebut digunakan dalam penentuan supply-demand daging sapi di Indonesia. Hal itu pastinya tidak fair.

Sehebat apapun dirjen peternakan dan kesehatan hewan, secemerlang apapun para pakar yang mendampingi pemerintah, dan secanggih apapun analisis yang digunakan, data yang diperoleh akan selalu menjadi perdebatan tak-habis-habis dari seluruh pemangku kepentingan karena berbagai kesemrawutan usaha dan industri persapiandi Indonesia sebagaimana diuraikan di atas.

Oleh karena itu, saatnya kita berbenah menata usaha dan industri peternakan sapisecara lebih profesional. Para peternak berskala kecil yang mendominasi kepemilikan ternak sapi harus “didandani” pikirannya dan “diperluas” wawasan bisnisnya, serta “diterampilkan” kemampuan beternaknya. Mereka adalah tulang punggung bangsa yang menyediakan bahan panganasal hewan.

Cukup satu kali saja belajar dari sapi melalui program swasembada daging sapi 2014. Selanjutnya kita semua harus lebih cerdas dalam menata dan membangun peternakan di Indonesia, untuk semua komoditas ternak. (HABIS)

muladno, guru besar pemuliaan dan genetika ternak faster ipb dan ketua umum himpunan ilmuwan peternakan indonesia, seperti yang ditulis dalam halaman facebooknya | editor: sitoresmi fawzi

follow our official twitter: @livestockreview  |  follow our official instagram: livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Sebuah Ide Sertifikasi Lahan Peternakan dari Mahasiswa UGM

  • Livestock Review
  • Dec 20, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pro Kontra Revisi UU Peternakan (Bag I)

  • Livestock Review
  • Dec 23, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.