Livestockreview.com, Berita. Perkembangan industri pangan dewasa ini meningkat dengan sangat pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut banyak ditemui masalah yang berkaiitan dengan ’food borne illness” atau penyakit yang disebabkan karena makanan. Salah satu bahan panga yang banyak digunakan adalah produk-produk dari hasil peternakan seperti daging, susu dan telur. Produk-produk hasil peternakan itu, yang karena memiliki kandungan protein tinggi, menjadi sangat rentan terhadap kontaminasi kuman-kuman berbahaya.
Kebutuhan dunia industri pada umumnya dan industri makanan pada khususnya adalah bagaimana meningkatkan profit margin dan efisiensi organisasi sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Oleh sebab itu permasalahan ini perlu diantisipasi dengan menerbitkan suatu metode untuk melakukan risk analysis atau analisis resiko terhadap bahaya yang disebabkan oleh makanan dalam proses penyediaannya dan sekaligus diperlukan suatu metode manajemen mutu yang dapat mengontrol dan meningkatkan perbaikan yang berkesinambungan, dengan penerapan manajemen keamanan pangan ISO 22000.
Melalui penerapan ISO 22000 inilah diharapkan organisasi atau industri dapat menjamin keamanan produknya untuk dikonsumsi dan melakukan perbaikan yang berkesinambungan. Sebagaimana standar-standar lainnya, standar sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000 ditinjau secara periodik, setiap kurang lebih 5 tahun.
Para pelaku bisnis peternakan sebagai penyuplai produk-produk hasil peternakan seperti daging, susu dan telur sangat memerlukan pemahaman dan kompetensi seputar penguasaan manajemen mutu ISO 22000. Modal ini adalah syarat yang mutlak untuk dapat bersaing dalam bisnis di industri pangan baik di tingkat nasional maupun global, agar mampu bersaing di era perdagangan bebas ini. Penerapan ISO 22000 pada produk hasil peternakan menjadi sangat mutlak diperlukan, untuk menghasilkan produk hasil peternakan yang berkualitas, sekaligus meminimalkan risiko munculnya bahaya.
Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI) sebagai organisasi yang mewadahi seluruh sarjana peternakan di Indonesia bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) siap mengadakan sebuah seminar Keamanan Pangan untuk menjamin Keamanan Pangan Produk Hasil Peternakan, untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi para pelaku di bisnis peternakan dalam menjamin keamanan pangan produk hasil peternakan.
Seminar yang merupakan rangkaian kegiatan Indolivestock 2012 tersebut akan digelar di Merak 3, Balai Sidang Jakarta mulai pukul 12.30 hingga sore hari, dengan pembicara kunci direncanakan Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi yang akan membawakan pidato seputar kebijakan pemerintah dalam mewujudkan keamanan pangan produk hasil peternakan. Pembicara utama lainnya adalah Bapak Teknologi Pangan Indonesia Prof FG Winarno yang akan mengangkat topik info terkini seputar keamanan pangan, dan upaya membudayakan penjaminan keamanan pangan masyarakat Indonesia.
Topik berikutnya yang dibahas adalah seputar pengalaman industri pengolahan hasil peternakan dalam menjamin keamanan pangan oleh pengusaha peternakan, memahami keamanan pangan produk hasil peternakan, dan pengenalan berbagai sistem manajemen mutu, serta implementasi Manajemen keamanan pangan ISO 22000 di industri pengolahan hasil peternakan oleh oleh Tim Sucofindo. Topik tak kalah menarik adalah dari perwakilan peternak yang akan membahas seputar kesiapan industri peternakan dalam mendukung penerapan manajemen kemanan pangan ISO 22000.
follow our twitter: @livestockreview
sumber:pb ispi | editor: sitoresmi fauzi