Livestockreview.com, Referensi. Konsep Optimum Vitamin Nutrition terbukti mampu meningkatkan produktivitas ternak. Hal ini sangat dimungkinkan karena dengan menjaga kesehatan ternak dan pemberian pakan berkualitas akan mengakibatkan produktifitas ternak meningkat. Dalam pengamatan aplikasi konsep ini di China misalnya, peternak di sana mendapatkan telur 2% lebih tinggi dari biasa, artinya untuk setiap 100 ekor ayam akan dihasilkan lebih dua butir telur setiap harinya.Telur adalah bahan makanan yang berkualitas, karena telur mempunyai kandungan nutrisi tinggi (khususnya protein) dengan nilai kecernaan yang baik. Oleh sebab itu telur dikenal sebagai suplemen alami. Komposisi nutrisi yang unik menjadikan telur bukan hanya sebagai bahan nutrisi, namun juga sebagai bahan baku produk pangan. Sifat kimia telur yang dapat digunakan sebagai bahan emulsifier, bahan pengembang, dan texturance menjadi dasar telur sebagai campuran bahan kue, es krim, pasta dan produk pangan lainnnya.
Telur adalah bahan pangan alami merupakan produk ternak unggas, yang dalam tinjauan alami, telur adalah media untuk pertumbuhan embrio unggas, sehingga tidak disangsikan bahwa telur mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi baik protein, asam lemak, mineral dan vitamin. Sebagai media tumbuh embrio, kandungan nutrisi telur mempunyai nilai kecernaan yang tinggi, protein telur sangat mudah diserap tubuh, demikian juga dengan mineral dan vitamin.
Sebagai bahan pangan alami, telur mempunyai potensi pembawa bibit penyakit , khususnya Salmonella spp dan E coli. Hal ini disebabkan kedua jenis mikroba tersebut dapat ditransfer melalui telur oleh induk ayam. Disamping itu penanganan peternakan yang kurang baik, akan mengakibatkan kualitas telur yang rendah, misalnya penggunaan antibiotik yang berlebihan, kondisi kandang yang kurang bersih dan penanganan telur selama proses penyimpanan dan perjanan ke konsumen. Beruntunglah saat ini telah dikenal acuan peternakan yang baik atau Good Farming Practice yang dapat digunakan oleh para peternak guna mendapatkan kualitas telur yang baik.
Dalam perkembangannya, kandungan nutrisi telur dapat dimodifikasi sesuai dengan kehendak manusia. Kadar asam lemak tidak jenuh dapat dimodifikasi dengan memberikan pakan yang sesuai, demikian pula dengan kandungan vitamin.
Parameter kualitas telur
Kualitas telur diartikan sangat beragam dan berdasarkan survey konsumen di Eropa, seperti yang dimuat dalam ”Food Quality Parameters” tahun 2001, konsumen Eropa menterjemahkan kualitas telur dalam beberapa parameter dan skor (0 – 10) yaitu kesegaran (9.24), keamanan (8.76), dan nilai nutrisi (8.35). Parameter tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan harga (6.09) dan merek (4.31). Hasil survey tersebut dapat dipahami, mengingat kualitas telur akan terdegradasi sesuai dengan lama penyimpanan. Bahkan beberapa rekomendasi pemakaian telur berkaitan erat dengan kesegaran, misalnya untuk menghasilkan konsistensi yang baik pada telur mata sapi, direkomendasikan penggunaan telur sebelum melewati 10 hari dari waktu bertelur (laying date). Dan untuk omelet dapat digunakan dengan telur yang ”berumur” sampai 20 hari,m sedangkan untuk pembuatan kue dapat digunakan yang berumur 27 hari. Beberapa negara menerapkan standar ”umur” telur adalah 27 – 30 saja dari laying date.
Adalah DSM Nutritional Products, salah satu produsen bahan nutrisi terkemuka yang mengambangkan konsep gugus kendali mutu yang dikenal dengan nama OVN (Optimum Vitamin Nutrition). Nama ”vitamin” dipilih karena produk OVN mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk telur biasa.
Gugus kendali mutu
OVN adalah konsep gugus kendali yang diterapkan dibeberapa neraga antara lain Jepang, Spayol, Belanda, Swiss, Amerika, Brazil, China, India, Thailand dan Indonesia. Sistem OVN juga diadopsi oleh peternak China guna meningkatkan kepercayaan konsumen pasca skandal pangan melamin. Konsep OVN juga diterapkan di India sebagai gugus mutu untuk produk telur yang akan di ekspor ke Jepang.
Konsep dasar OVN sangatlah sederhana yaitu :
1.Produk ternak yang sehat dihasilkan oleh ternak yang sehat
2.Kualitas adalah parameter yang dikehendaki oleh konsumen
Cara untuk menghasilkan telur yang berkualitas adalah melalui kaidah Good Farming Practice, yaitu dengan metode budidaya dan kendali kesehatan hewan yang baik serta pemberian makanan yang berkualitas.
Tingkatkan produktifitas
Konsep OVN juga terbukti mampu meningkatkan produktivitas ternak, hal ini sangat dimungkinkan karena dengan menjaga kesehatan ternak dan pemberian pakan berkualitas akan mengakibatkan produktifitas ternak meningkat. Dalam pengamatan aplikasi konsep OVN di China, peternak mendapatkan telur 2% lebih tinggi dari biasa, artinya untuk setiap 100 ekor ayam akan dihasilkan lebih dua butir telur setiap harinya.
Konsep OVN juga bermanfaat untuk konsumen, pada tahun 2006 jaringan hipermarket Metro di Itali mengadopsi OVN guna menghadirkan produk hewan yang aman dalam jaringan retainya. Demikian pula dengan beberapa hotel dan katering di China mengadopsi konsep OVN guna menjaga kepercayaan konsumen serta mengurangi resiko buruk atas skandal pangan. Konsep OVN hadir guna menjawab tantangan akan sistem kendali mutu produk ternak yang rumit dan mahal.
Sumber: Kulinologi