Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Kampus

Menyoal Supply Chain Bahan Pakan Lokal Strategis

  • the editor
  • Dec 21, 2017
  • No comments
Total
1
Shares
1
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Langkah strategis dalam menjamin ketersediaan bahan pakan lokal strategis antara lain dengan melakukan langkah-langkah menjadikan pakan sebagai komoditas komersial melalui pemanfaatan lahan marginal, membuka peluang bagi petani, menciptakan harga yang kompetitif.

Langkah lainnya yakni penguatan/pengembangan komponen SLP yaitu sarana/prasarana; softsystem; sumberdaya pakan, asar/depot logistik/ bank pakan;(c)memanfaatkan potensi yang tersedia;(d)fungsionalisasi lumbung pakan;(e)mengembangkan teknologi pakan hi-fer (hijau, awet, fermentasi, dalam kemasan komersial, praktis dan mudah diproduksi dan menguntungkan petani/peternak sehingga dapat digunakan sebagai suply pakan sapi selama pengangkutan.

Hal itu mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Supply Chain Bahan Pakan Lokal Strategis untuk Ketahanan Pangan Nasional” di Fakultas Peternakan IPB Bogor. FGD yang dilaksanakan pada Senin, 18 Desember 2017 lalu tersebut diselenggarakan bersama oleh FLPI – AINI – HITPI.

Dalam acara itu, Dr.Dedi Budiman Hakim, dosen Fakultas Ekonomi Manajemen IPB membahas tentang konsep kebijakan supply chain pakan lokal strategis dan implikasinya. Menurut Dedi, peran Pemerintah sangat dibutuhkan dalam menjamin struktur supply chain bergerak cepat: time delivery dan efesiensi market. “Sebagai salah satu contoh adalah rantai pasok jagung mengalami rantai yang sangat panjang, semakin panjang jalur yang dilalui maka harga semakin tinggi sehingga diperlukan solusi bagaimana jagung dari petani dapat dengan mudah sampai kepada konsumen akhir,” jelas Dedi.

FGD ini berjalan interaktif, moderator mampu mengarahkan diskusi untuk mencapai output yang diharapkan. Moderator dalam kegiatan FGD ini adalah Pengurus Pusat AINI Dr.Mursyid Ma’sum. Ia adalah Direktur Pakan Ditjen PKH periode 2010 -2015. Menurutnya, bahan pakan di Indonesia sebanyak 80% merupakan bahan impor, 20% berasal dari bahan pakan lokal dengan kondisi ketersediaan bahan pakan impor bersifat pasti sedangkan bahan pakan lokal tidak dapat dijamin ketersediaannya. “Diskusi mengenai bahan pakan selalu mengenai komoditas, bahasan mengenai proses logistik dari hulu sampai ke hilir belum banyak dibicarakan sebagaimana topik FGD yang dibahas FLPI kali ini”, ujar Mursyid.

Terdapat beberapa poin penting yang dihasilkan pada FGD yang diselenggarakan FLPI kali ini, antara lain (1) Mengidentifikasi bahan pakan lokal strategis, untuk unggas yaitu jagung dan bekatul, untuk ruminansia berupa hijauan yaitu indigofera & rumput gajah, (b)Mengidentifikasi komponen supply chain yang mendesak untuk dibenahi (sistem logistik pakan dan transportasi), akan diusulkan kepada pemerintah, (c) Mengidentifikasi antara bahan pakan dan pakan, untuk unggas dan ruminansia, (d)
Menyepakati untuk melaksanakan pertemuan kembali sebagai tindak lanjut dari FGD ini, (e) Menambahkan peserta diskusi (melibatkan Kementerian Perhubungan, Kementerian Kominfo terkait sistem informasi pakan), (f)menghasilkan policy paper berdasarkan data kepada Pemerintah,(g)Direktorat Pakan, Kementerian Pertanian bersedia untuk melakukan tindak lanjut dari diskusi FLPI ini.

follow our twitter: @livestockreview

 sumber: flpi | editor: soegiyono

the editor

Menyelesaikan kuliah di Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan Yogyakarta, pada 2006 bersama beberapa para ahli teknologi pangan merintis pendirian majalah teknologi dan industri pangan.Minat yang disukai adalah dalam hal jurnalistik, pangan, peternakan, wira usaha dan teknologi.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Pameran ILDEX INDONESIA 2017: Unik & Komprehensif

  • Livestock Review
  • Oct 19, 2017
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Harus Terjamin Kualitas Hasilnya

  • the editor
  • Jan 23, 2018
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.