Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Menjaga Komitmen Swasembada Daging Sapi

  • Livestock Review
  • Mar 25, 2013
  • 3 comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Swasembada daging sapi sudah menjadi komitmen bersama sejak tahun 2000, yang secara bertahap dilakukan upaya pencapaiannya sesuai dengan periode pembangunan lima tahunan oleh pemerintah secara nasional. Filosofinya adalah memperhatikan “ketersediaan, keterjangkauan dan kesinambungan” dalam konteks keseimbangan penawaran dan permintaan akan daging sapi.

Menurut “Cetak Biru PSDSK 2014” proyeksi populasi sapi potong untuk mencapai swasembada daging sapi pada tahun 2014 ditetapkan sebesar 14,2 juta ekor, namun berdasarkan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau (PSPK) pada tahun 2011 yang dilaksanakan oleh BPS, populasi ternak sapi potong ternyata telah mencapai 14,8 juta ekor, sapi perah 597,1 ribu ekor dan kerbau 1,3 juta ekor, sehingga pemerintah segera membuat kebijakan menurunkan kuota izin impor sapi bakalan maupun daging sapi (daging beku) secara drastis mengikuti asumsi cetak biru swasembada daging sapi.

Efek dari kebijakan tersebut tersebut adalah terjadi kelangkaan sapi siap potong di rumah Potong Hewan (RPH) beberapa daerah, diikuti dengan melambungnya harga daging sapi di pasar. Sesungguhnya, kenaikan harga daging sapi saat ini tidak memberikan keuntungan yang berlebih bagi peternak, karena sebagian besar marjin tataniaga telah dinikmati oleh pelaku pasar.

Kelangkaan sapi siap potong bahkan telah menyebabkan terkurasnya populasi ternak sapi perah yang masih produktif di daerah sumber bibit sapi perah. “Karut marut bisnis daging sapi” saat ini, telah sampai pada kondisi antiklimaks. Kondisi ini juga merupakan indikasi ketidaksiapan industri peternakan sapi potong rakyat berhadapan dengan perdagangan bebas yang sesungguhnya. Fenomena ini terjadi sejak kenaikan harga daging sapi pasca Hari Raya Idul Fitri tahun 2012 yang tidak kunjung turun sampai saat ini.

follow our twitter: @livestockreview

sumber: pb ispi | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Kiat Untung Besar dari Bisnis Itik Mojosari

  • the editor
  • Mar 24, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Swasembada Daging, Realita atau Retorika?

  • the editor
  • Mar 28, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.