Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis

Menguji Keberanian Pemerintah Memberantas Mafia Daging

  • Livestock Review
  • Apr 12, 2011
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0
Livestockreview.com, Bisnis. Pengalihan kewenangan impor daging dari Kementerian Pertanian ke Kementerian Perdagangan jangan hanya membuat mafia daging pindah rumah sementara prakteknya sama. Hal ini juga harus dilakukan dengan lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi tugas Kementan hanya berwenang memberikan rekomendasi volume impor saja.
Menurut anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Viva Yoga Mauladi, sebagaimana revisi Permentan 20/ 2009 tentang Pemasukan dan Peredaran Karkas, Daging dan/ atau Jerohan dari Luar Negeri, ada beberapa persoalan mendasar yang harus ditegaskan. Pertama, Kemendag tidak boleh mengimpor daging bila tidak ada rekomendasi volume impor dari Kementan. Tugas Kementan adalah regulator, sedang Kemendag adalah operator. Bila tidak diatur tegas dan jelas, hal ini akan memicu penyimpangan kebijakan karena data yang dimiliki kedua kementrian biasanya berbeda.
“Kedua, perusahaan importir hitam tidak boleh menjadi pelaku karena terbukti menjadi penyebab rusaknya tata niaga daging,” tegas Viva, yang juga Wakil Ketua Fraksi PAN pada akhir pekan lalu. Viva mencatat, mafia daging yang mengendalikan harga daging di pasar mendapatkan keuntungan selisih harga yang besar. Harga daging sapi hidup sekitar Rp 18 ribu per kilogram. Namun sampai di pasar menjadi Rp 60 ribu per kilogram. “Pedagang pasar hanya mendapat untung Rp 3 ribu per kilogram saja dan sisanya dikendalikan oleh mafia daging,” tegas Viva.
Ketiga, kata Viva lagi, komitmen pemerintah untuk mengurangi importasi daging secara bertahap hingga tercapai target swasembada daging 2014 haruslah dilaksanakan serius dan sungguh-sungguh.  Impor daging diharapkan tidak mematikan peternak lokal karena mereka menanggung dampak dari tingginya harga daging lokal akibat membanjirnya daging impor.
Terakhir, masih kata Viva, Dirjen Peternakan Kementan harus melakukan reformasi kebijakan untuk merealisaskan target swasembada daging 2014. Mulai dari strategi pembibitan, budidaya melalui inseminasi buatan, pemberantasan penyakit, sampai upaya meningkatkan partisipasi peternak lokal dalam membantu program swasembada.

sumber: rakyatmerdeka  | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Perlawanan Para Importir Daging Ilegal

  • Livestock Review
  • Apr 4, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis

Tantangan Karir di Rumah Potong Ayam (RPA)

  • Livestock Review
  • Apr 21, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Menjawab Tantangan Penyediaan Bahan Baku Pakan Lokal

  • Apr 26, 2021
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Pelibatan Generasi Muda dalam Pengembangan Peternakan Sapi Pedaging

  • Jan 28, 2021
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Menghitung Hari di Mana Peternak Lokal Dilibas Daging Ayam Impor

  • Nov 10, 2020
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Memanfaatkan Peluang Bisnis Peternakan Sapi Perah

  • Nov 1, 2020
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Ini Surat Curahan Hati Peternak Mandiri Indonesia yang Sedang Kebingungan

  • Oct 11, 2020

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.