Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Malindo Masuki Bisnis Nugget dan Sosis

  • Livestock Review
  • Jan 6, 2013
  • No comments
  • 3 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. PT Malindo Feedmill  mulai memproduksi makanan olahan seperti chicken nugget dan sosis di awal tahun 2013  ini. Malindo merambah bisnis makanan karena melihat potensi pertumbuhan konsumsi makanan berbasis  daging ayam di Indonesia cenderung meningkat setiap tahun.Rudy Hartono, Sekretaris Perusahaan Malindo, mengatakan, divisi makanan olahan bisa beroperasi bulan ini. Malindo mengusung merek Sunny Gold untuk makanan olahannya. “Setelah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, kami siap berproduksi,” kata Rudy. Malindo membangun pabrik makanan olahan di Cikarang, Bekasi, tahun 2011. Untuk menjalankan bisnis baru ini, Malindo membentuk anak usaha yaitu PT Malindo Food Delight. Pengembangan Malindo Food Delight dan pembangunan pabrik baru ini menelan investasi Rp 110 miliar.

Pabrik makanan olahan Malindo berkapasitas produksi hingga 9.000 ton per tahun. “Produksi di awal masih kecil, baru beberapa ribu ton,” tutur Rudy tanpa mau merinci. Tentu saja, Malindo juga akan merilis beberapa varian produk makanan olahan.Rudy menambahkan, produk Sunny Gold siap dipasarkan pada akhir kuartal I atau awal kuartal II-2013. Malindo akan mendistribusikan Sunny Gold ke pasar modern maupun pasar tradisional di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta. “Awalnya di Jawa, tapi akan meluas karena kami punya wilayah operasional di Sumatra dan Sulawesi. Target akhirnya di seluruh Indonesia,” ungkap Rudy.

Manajemen Malindo menargetkan kontribusi lini usaha baru ini dalam lima tahun ke depan mencapai 5%-10% total pendapatan perusahaan. Apalagi, mereka yakin, bisnis makanan olahan ini memiliki margin tinggi. “Dalam ukuran divisi yang kami miliki saat ini, margin pengolahan makanan termasuk tinggi,” tutur Rudy. Ketika sudah melewati break even point (BEP), kata dia, gross profit margin dari bisnis pengolahan makanan bisa di atas 20%.

Malindo perlu ekspansi ke bisnis makanan olahan demi sinergi dengan unit bisnis lainnya. Sebab, pasokan bahan baku untuk makanan olahan ini diperoleh dari unit usaha Malindo yang lain. Untuk itu, Malindo akan membangun lima peternakan  baru bagi ayam pedaging di tahun ini. “Kami mencadangkan investasi sekitar Rp 70 miliar untuk lima peternakan itu,” tutur Rudy.

Dengan tambahan peternakan baru, produksi ayam pedaging Malindo bisa naik 30% dari saat ini. “Kami memang berencana ekspansi peternakan ayam pedaging untuk bahan baku makanan olahan kami,” imbuh Rudy.

Saat ini Malindo mampu memproduksi ayam sekitar 20 juta kilogram per tahun. Perusahaan ini juga akan menambah produksi pakan ternak dan ayam umur sehari atau day old chicken (DOC). Namun, dengan berbagai ekspansi tersebut, manajemen Malindo belum berani mengungkap target pendapatan dan laba di tahun ini. “Meski sudah ada divisi baru, kami memperkirakan komposisi pendapatan tidak akan jauh berbeda dari tahun lalu,” ungkap Rudy.

Sebagai gambaran, pendapatan dan laba bersih Malindo selama 2012 diproyeksikan tumbuh 20%-25% dibanding pendapatan dan laba bersih tahun 2011 yang masing-masing senilai Rp 2,63 triliun dan Rp 204,97 miliar. Ini berarti pendapatan dan laba bersih Malindo selama 2012 masing-masing maksimal Rp 3,29 triliun dan Rp 256,21 miliar. “Target 2012 sudah tercapai bahkan melampaui target awal,” tutur dia.

follow our twitter: @livestockreview

sumber: k0nt4n | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

RPH Pemasok Daging Beku Warga Jabodetabek

  • Livestock Review
  • Jan 5, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Tingkatkan Mutu Bibit Sapi

  • Livestock Review
  • Jan 7, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.