Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Kontroversi Sapi Belgian Blue

  • Livestock Review
  • Dec 3, 2019
  • No comments
  • 5 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Jajaran kementerian pertanian dan akademisi terkait terlihat sibuk belakangan ini dalam rangka mewujudkan visi negara untuk swasembada atau ketercukupan daging. Segala upaya dilakukan mulai dari meningkatkan produktifitas ternak pedaging sampai memperbesar populasi ternak terutama sapi. Program yang santer gaungnya diantaranya SIWAB atau sapi induk wajib bunting, persilangan antar bangsa sapi, impor sapi pejantan unggul, pengembangan bioteknologi reproduksi serta pembentukan bangsa sapi baru. Satu hal yang menarik perhatian adalah dikaitkannya hampir semua program tersebut dengan bangsa sapi yang special bernama Belgian Blue (BB).

Lalu apa sebenarnya sapi BB ini? Sapi BB adalah sapi dari bangsa Bos taurus yang berasal dari Belgia. Sejarah BB cukup kompleks, namun, yang secara spesifik menjadi topik hangat di sektor peternakan di Indonesia adalah sapi BB double muscling (DM-BB) atau yang memiliki perototan ganda. DM-BB memiliki tubuh bak binaragawan dengan perototan yang ekstra. Sapi inipun diminati karena produksi daging per ekor yang sangat baik dan dagingnya berkualitas tinggi.

Tidak tanggung-tanggung, jajaran direktorat jenderal peternakan, hingga Gubernur Jawa Barat dan Jawa Timur pun meng-endorse bangsa ini untuk segera disebarluaskan ke peternak rakyat. Kabar terakhir menyebutkan bahwa sperma yang siap digunakan untuk inseminasi buatan sudah tersedia sekitar 7000 dosis. Satu pertanyaan muncul: “Jika memang begitu superior, mengapa sapi ini tidak populer di kalangan negara-negara produsen hasil ternak seperti Amerika Serikat atau Australia?”. Jawaban singkatnya akan diuraikan di bawah ini.

Sifat double muscling pada DM-BB berasal dari mutasi pada gen myostatin (MSTN) yang berfungsi untuk meregulasi perototan. Mutasi ini menyebabkan gen MSTN tidak berfungsi sehingga tumbuh kembang otot tidak terkontrol dan muncullah perototan ganda. Namun, perlu diingat bahwa otot itu tidak hanya ada pada daging.

Seluruh organ tubuh tersusun dari otot. Dapat dibayangkan jika contohnya, pembuluh darah memiliki otot ganda maka otomatis saluran untuk lewatnya darah menjadi lebih kecil dan aliran darah menjadi tidak normal. Sapi DM-BB juga membutuhkan dukungan lingkungan yang sangat ideal, pakan dan hijauan dengan kualitas super serta perawatan kelas bintang lima; karena jika tidak, sapi ini tidak akan dapat memiliki performa seperti yang diharapkan.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat telah menyebutkan bahwa carrying capacity dari peternakan dan ladang penggembalaan disana tidak memenuhi standar untuk dapat memelihara DM-BB secara optimal. Lalu, mampukah kita menyediakan fasilitas tersebut?

Ditambah lagi fakta bahwa kebanyakan peternak rakyat adalah pemanen pedet. Artinya bahwa peternak memelihara sapi betina untuk kemudian dikawinkan lewat kawin suntik dan hasil yang mereka peroleh adalah pedet atau anak sapi. Maka apa yang akan terjadi jika DM-BB dilepas ke masyarakat dan beberapa generasi kemudian mutasi MSTN terwariskan pada sapi-sapi betina milik peternak rakyat?

Beberapa penelitian di Eropa dan Amerika utara melaporkan bahwa sapi betina berperototan ganda memiliki kesulitan melahirkan sehingga harus opeasi caecar pada setiap kelahiran. Jika hal ini terjadi, kerugian yang akan dialami oleh peternakan rakyat tidak terbayangkan. Selain itu, kerusakan sumber daya genetik sapi lokal kita yang sebagian memang sudah rusak akan semakin parah.

Sebuah tim peneliti dari dua Universitas di Jawa Tengah dan DIY telah mencoba menyusun sebuah artikel tentang potensi ancaman penyebaran DM-BB bagi populasi sapi Indonesia jika dilepas ke masyarakat (dapat disimak di: www.agropustaka.id). Namun agaknya artikel ilmiah semacam itu kurang mendapat perhatian. Sekarang kita kembalikan kepada pemangku tanggung jawab yang baru saja dilantik, akankah Kementerian Pertanian mempertahankan program introduksi DM-BB ini ke masyarakat peternak rakyat? Akankah kelebihan 20-30% daging DM-BB sebanding dengan kerusakan sapi betina produktif akibat tersebarnya mutasi MSTN?

follow our ig: @livestockreview

sumber: nwidyas (kompasiana)  | editor: apriliawati



Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Peternak Curhat Rugi Rp 2 T Gara-Gara Harga Ayam Anjlok

  • Livestock Review
  • Dec 1, 2019
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Duduk Perkara Kematian Babi akibat ASF di Sumatra Utara

  • Livestock Review
  • Dec 5, 2019
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Semangat Merantau Para Peserta Magang Perunggasan WBA

  • Dec 31, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Pengembangan Manggot sebagai Biokonversi Sampah dan Alternatif Bahan Pakan Ternak

  • Dec 22, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Mempersiapkan Sarjana Peternakan sebelum Terjun ke Dunia Kerja

  • Dec 16, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Cattle Buffalo Club Fapet UNPAD Gelar Entrepreneurial Zone 2021

  • Nov 21, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM

  • Oct 30, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.