Livestockreview.com, Berita. Saat ini produksi susu dalam negeri baru mencapai 500 ribu ton/ tahun dan hanya memenuhi 26 % konsumsi nasional, sisa sebanyak 74 % masih masih kita impor berupa bahan baku impor untuk kebutuhan industri susu nasional” demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Zaenal Bachruddin dalam pencanangan Hari Susu Nusantara 2010 di Lapangan Sekolah Komando TNI angkatan udara (31/5).
Ke depannya, pemerintah telah mentargetkan peningkatan populasi sapi perah sebanyak 200.000 ekor / tahun, ungkap zaenal. Menteri Pertanian, Suswono dalam sambutannya manambahkan, “pengembangan peternakan sapi perah dipulau jawa agar difokuskan pada perbaikan manajemen dan kualitas susu agar industri pengolahan susu dapat menyerap hasil susu peternak lebih banyak.”
Saat ini tingkat konsumsi susu segar di Indonesia termasuk masih rendah, yaitu 10,4 ltr/ tahun atau sebanding dengan 55 gelas susu dalam setahun, dibandingkan dengan Vietnam 12 ltr/ tahun. Malaysia 27 ltr/tahun, dan Jepang 38 ltr/ tahun. Salah satu faktor rendahnya konsumsi susu segar selain harga yang masih tinggi, juga belum membudayanya minum susu segar di tingkat pedesaan.
Pemerintah saat ini telah membangun unit pengolahan susu pasteurisai yang dikelola Gapoknak di 36 kabupaten di 11 propinsi. Upaya peningkatan konsumsi susu segar, juga diikuti dengan program-program gerakan minum susu di daerah yaitu Program gerimis bagus di sukabumi, gerimis sekawan, di Semarang , geramis sepakat di Sleman, dan gerimis emas yang akan dicanangkan di Bengkulu. dptn/as