Livestockreview.com, Referensi. Angka pemenuhan protein hewani masyarakat Indonesia rata-rata baru mencapai angka 60 persen. Berbeda jauh dengan Vietnam yang sudah mencapai angka 80 persen dan Thailand yang mencapai angka 100 persen. Pemenuhan protein hewani yang rendah tersebut berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM), pertumbuhan tubuh, dan daya tahan tubuh manusia. Konsumsi protein yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh membuat kecerdasan otak berkurang.
Kandungan B12 dan asam amino digestible yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan protein nabati sangat diperlukan otak untuk mentransmisi pesan di sel saraf otak. Hubungan antara rendahnya konsumsi protein hewani dan kualitas SDM Indonesia diperkuat dengan data UNDP pada tahun 2011 yang menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara lain (peringkat 124 dari 187 negara). Kurangnya konsumsi protein juga membuat pertumbuhan terhambat karena proses pembelahan sel yang tidak berjalan sempurna.
Berdasarkan data GPPU pada tahun 2012, konsumsi daging dan telur ayam ras nasional terus mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir. Konsumsi karkas nasional ada tahun 2010 adalah 5 kg/kapita, 6,2 kg/kapita pada tahun 2011, dan 7,4 kgkapita pada tahun 2012. Sedangkan konsumsi telur pada tahun 2010 adalah 63 kg/kapita, 72 kg/kapita pada tahun 2011, dan 74 kg/kapita pada tahun 2012.
follow our twitter: @livestockreview
penulis: h3st1 | editor:sugiyono