Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Konsumsi Protein Hewani Perkuat Kualitas Sumber Daya Manusia

  • Livestock Review
  • May 21, 2013
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Angka pemenuhan protein hewani masyarakat Indonesia rata-rata baru mencapai angka 60 persen. Berbeda jauh dengan Vietnam yang sudah mencapai angka 80 persen dan Thailand yang mencapai angka 100 persen. Pemenuhan protein hewani yang rendah tersebut berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM), pertumbuhan tubuh, dan daya tahan tubuh manusia. Konsumsi protein yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh membuat kecerdasan otak berkurang.

Kandungan B12 dan asam amino digestible yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan protein nabati sangat diperlukan otak untuk mentransmisi pesan di sel saraf otak. Hubungan antara rendahnya konsumsi protein hewani dan kualitas SDM Indonesia diperkuat dengan data UNDP pada tahun 2011 yang menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara lain (peringkat 124 dari 187 negara). Kurangnya konsumsi protein juga membuat pertumbuhan terhambat karena proses pembelahan sel yang tidak berjalan sempurna.

Berdasarkan data GPPU pada tahun 2012, konsumsi daging dan telur ayam ras nasional terus mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir. Konsumsi karkas nasional ada tahun 2010 adalah 5 kg/kapita, 6,2 kg/kapita pada tahun 2011, dan 7,4 kgkapita pada tahun 2012. Sedangkan konsumsi telur pada tahun 2010 adalah 63 kg/kapita, 72 kg/kapita pada tahun 2011, dan 74 kg/kapita pada tahun 2012.

follow our twitter: @livestockreview

penulis: h3st1 | editor:sugiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Keseimbangan Semu Permintaan dan Penawaran Daging Sapi

  • Livestock Review
  • May 20, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Kontras, Konsumsi Protein Hewani di Perkotaan dan di Pedesaan

  • Livestock Review
  • May 22, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.